Telko.id, Jakarta – Cedera ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) telah membunuh 500 ribu orang di Amerika Serikat dan 100 ribu orang di Inggris setiap tahun. Hal tersebut terjadi lantaran cedera ginjal akut tidak terdeteksi sejak awal.
Untuk mencegah hal tersebut menimpa lebih banyak orang lagi, para peneliti dari DeepMind, perusahaan Artificial Intelligence (AI) milik Alphabet, mengembangkan algoritma untuk memprediksi AKI.
DeepMind bermitra dengan Departemen Urusan Veteran AS. Algoritma tersebut dapat memprediksi keberadaan AKI hingga 48 jam sebelum kejadian. Uji coba berhasil mengidentifikasi 9 dari 10 pasien.
{Baca juga: Berkat Drone, Perempuan Ini Sukses Transplantasi Ginjal}
Bersamaan dengan itu, DeepMind menghadirkan asisten mobile bernama Streams. Hasil uji coba menunjukkan, menggunakan Streams, dokter spesialis bisa meninjau kasus mendesak dalam waktu 15 menit.
Menurut Engadget, dikutip Telko.id, Kamis (01/08/2019), menggunakan aplikasi itu, hanya 3,3 persen dari kasus AKI yang terlewatkan. Padahal, tanpa pemakaian aplikasi AKI, ada 12,4 persen kasus yang terlewatkan.
{Baca juga: Di-Retweet Donald Trump, Akun Ini Langsung Diblokir Twitter}
Aplikasi itu juga membantu penghematan biaya perawatan kesehatan. Dikombinasikan dengan algoritma pendeteksian AKI, aplikasi ini dapat menawarkan deteksi dini yang lebih baik.
Dengan alat tersebut, perusahaan berharap bisa memajukan obat dari model reaktif ke pendekatan berbasis pencegahan. Tim peneliti juga berencana untuk meneruskan pekerjaan ini sebagai bagian dari Google Health. (SN/FHP)
Sumber: Engadget