spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Tecno Spark 20

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

Indonesia Kini Jadi ‘Surga‘ Bagi Tumbuhnya Stratup Digital lho!

Telko.id – Indonesia telah menjadi salah satu “surga” bagi tumbuhnya startup digital. Kenapa? Karena tingkat pertumbuhan  sangat pesat, bahkan lebih tinggi dari negara-negara maju di dunia. Dari Program 1000 Startupdigital, sudah terdapat 525 startup digital yang sudah bisa difasilitasi.

Sementara berdasarkan laporan Badan Ekonomi Kreatif sendiri pada akhir tahun 2018 terdapat 992 startup digital. Dan menurut laporan startupranking.com, hingga kuartal pertama 2019, di Indonesia terdapat 2.111 start up digital. Data terakhir ini menempatkan Indonesia dalam posisi ke lima negara dengan jumlah startup digital terbesar, setelah Amerika Serikat, India, Inggris, dan Kanada.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, pertumbuhan yang begitu pesat itu, khususnya di Asia Tenggara itu dilatari upaya kolaborasi pemerintah, masyarakat dan startup digital. Misalnya, melalui Grab yang mendorong startup-startup di Indonesia dan Asia Tenggara.

“Kondisi itu menggembirakan, sekaligus makin melecut pemerintah sebagai fasilitator dan akselerator digitalisasi untuk terus mengembangkan ekosistem yang mendukungnya,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam Acara Grab Ventures Velocity Angkatan 2, di Grand Hyatt Jakarta, Senin (17/06/2019) malam.

Menteri Kominfo menegaskan Pemerintah senantiasa memberikan ruang kepada startup-startup baru di Indonesia. Terutama, startup hasil karya anak negeri.  Menteri Kominfo Rudiantara memberikan apresiasi atas inisiatif berkelanjutan dari Grab melalui program Grab Ventures Velocity ini. 

“Saya yakin, dengan bersama-sama kita daoat membangun Asia Tenggara yang lebih kuat sebagai rumah dan ekosistem bagi banyak startup yang luar biasa. Selain itu, melalui program GVV ini saya berharap agar startup Indonesia juga mampu berkompetisi secara global dan mengharumkan nama bangsa,” ucapnya.

Menteri Kominfo mengapresiasi gelaran Grab Ventures Velocity (GVV) Angkatan 2 yang mendorong akselerasi startup digital Indonesia.  “Saya sangat mengapresiasi inisiatif berkelanjutan dari Grab. Melalui program GVV ini, saya yakin bersama-sama kita membangun startup yang luar biasa,” kata Menteri Rudiantara.

Staf Ahli Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan, Sudarto juga mendukung program Grab Ventures Velocity dan berharap program ini dapat memperkuat ekonomi digital Indonesia. 

“Ekonomi digital diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Kami mendukung inisiatif Grab sebagai platform untuk menumbuhkan talenta digital muda terutama di sektor pertanian dan UKM,” jelasnya.

Melalui program GVV angkatan 2 ini, Grab telah memilih 1- Startup dari dua jalur, yaitu pemberdayaan petani dan pemberdayaan usaha kecil.

Presiden of Grab Indonesia, Ridzki Kamadibrata menyebut inisiatf GVV ditargetkan untuk mendorong akselerasi jutaan startup dan pengusaha mikro untuk membangun Asia Tenggara yang lebih kuat.

“Pada angkatan pertama, kami mendukung beberapa startup di Indonesia seperti BookMyShow dan Sejasa, memberikan bimbingan untuk mencapai tujuan bisnis yang lebih baik dan menyelesaikan masalah sosial,” tuturnya.

GVV Angkatan 2 digelar dengan tema ‘Memberdayakan Pengusaha Mikro di Asia Tenggara’. Grab telah memilih 10 startup yang berasal dari kawasan Asia Tenggara. Sebanyak tujuh startup berasal dari Indonesia (Eragano, PergiUmroh, Porter, Sayurbox, Tanihub, Tamasia, dan Qoala), dua startup berasal dari Singapura (Treedots dan GLife), dan satu startup berasal dari Malaysia (MyCash Online).

Program GVV akan berlangsung selama 16 minggu setelah kesepuluh startup melakukan pitching kepada Grab. Startup yang berhasil akan mendapat kesempatan untuk berkolaborasi bersama Grab dalam bentuk pendanaan atau kemitraan komersial.

Tema itu mendukung program Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem agritech di Indonesia. Startup GVV juga menggunakan teknologi dan analitik data yang membantu petani untuk memiliki data yang lebih baik dan dapat memprediksi hasil panen yang segar untuk di produksi, yang merupakan perhatian utama bagi semua petani.

Selain itu, ada upaya dukungan untuk solusi inovatif untuk pengusaha mikro dengan meningkatkan pendapatan mereka. Faktanya, ada lebih dari 10 juta usaha kecil di Indonesia yang telah memperluas bisnis mereka dengan penggunaan teknologi online. (Icha)

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU