Telko.id – Laper, Go-Food aja. Itu kalimat yang sering terdengar saat ini. Maklum saja, Go-Food sebagai salah online food delivery di Indonesia sudah berkembang pesar. Bagaimana tidak, bukan saja mitra Go-Food yang diuntungkan, tetapi juga merchant dan juga masyarat.
Sampai saat ini di Indonesia dan Asia Tenggara sudah menggandeng lebih dari 400.000 mitra merchant, dimana 96% diantaranya merupakan UMKM kuliner. Dan sudah menguasai pangsa pasar online food delivery di Indonesia yang mencapai 80% atau minimal 4 kali lipat lebih besar dari penyedia layanan sejenis. Hal ini juga didukung kuat oleh jumlah order Go-Food yang tumbuh tujuh kali lipat dalam 2 (dua) tahun terakhir.
Tidak hanya menjadi andalan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kuliner, Go-Food juga memberikan kontribusi yang signifikan pada perekonomian Indonesia, yaitu sebesar Rp 18 triliun, menurut hasil riset Lembaga Demografi FEB UI (LD FEB UI) baru-baru ini.
Riset ini juga melansir bahwa peningkatan volume dan omzet bisnis memacu mitra UMKM untuk terus mengembangkan usahanya. Hal ini ditunjukkan dari 85% responden UMKM yang menginvestasikan kembali pendapatannya dari Go-Food ke dalam usaha mereka.
Merayakan keberhasilan ini, Go-Food kembali menggelar Hari Kuliner Nasional (HARKULNAS) Go-Food untuk mengapresiasi puluhan ribu merchant, jutaan driver dan puluhan juta pelanggan setia Go-Food yang turut berperan dalam mendorong kontribusi ekosistem Go-Food kepada perekonomian Indonesia.
Program HARKULNAS Go-Food tahun kedua ini dilakukan selama 20 hari, di 16 kota di seluruh Indonesia, lebih panjang periode dan cakupan kotanya dibandingkan dengan tahun lalu.
Berkat teknologi GOJEK, mitra merchant Go-Food dapat terus mengembangkan skala bisnisnya. Mitra UMKM Go-Food rata-rata mengalami peningkatan omzet 3,5 kali lipat sejak mereka bergabung.
“Bukan tidak mungkin, usaha mitra merchant yang terus berkembang ini akan menciptakan lapangan kerja baru yang mampu menyerap ribuan bahkan jutaan tenaga kerja,” ujar Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Food Officer GOJEK Group.
Keandalan teknologi jadi alasan utama merchant bermitra dengan Go-Food dibanding dengan penyedia layanan sejenis.
Kepemimpinan pasar Go-Food di industri pesan-antar makanan online diperkuat oleh preferensi merchant terhadap kemitraan Go-Food yang dinilai paling menguntungkan karena keandalan teknologinya.
Hal ini tercermin dari hasil riset LD FEB UI yang menyatakan bahwa 92% merchant bergabung dengan Go-Food karena adanya aplikasi manajemen merchant yang memudahkan bisnis mereka, serta karena ada kemudahan teknologi non-tunai GO-PAY.
Selain itu, 87% merchant bergabung karena teknologi keamanan Go-Food yang canggih, khususnya dengan menjamin transaksi dengan PIN antara mitra restoran dan mitra driver.
Lebih jauh lagi, hasil riset ini mengatakan bahwa 87% merchant menilai layanan Go-Food lebih terpercaya dan lebih aman dibandingkan dengan kompetitor. Bahkan 90% merchant bergabung dengan Go-Food karena Go-Food sudah hadir lebih lama di Indonesia.
“Kami bersyukur data riset ini membuktikan tingkat kepercayaan mitra merchant kepada Go-Food sebagai fitur aplikasi terpercaya dan dapat diandalkan,” kata Catherine.
Selain itu, Go-Food juga memprioritaskan masalah keamanan dan kenyamanan mitra merchant. Keseriusan ini tercermin dari upaya berkelanjutan mengembangkan ekosistem pengelolaan bisnis yang lengkap dan menyeluruh dan dapat dikelola secara mandiri oleh mitra merchant melalui aplikasi Go-Biz.
GO-BIZ merupakan aplikasi khusus bagi mitra Go-Food yang dulunya dikenal sebagai Go-Resto. Melalui Go-Biz, mitra merchant dapat memanfaatkan fitur-fitur unggulan, seperti mencatat pemasukan dan pengeluaran, memanfaatkan fitur e-wallet Go-Pay, mengatur ketersediaan menu, mengatur jam operasional, melihat detail daftar pesanan dan fitur-fitur lainnya. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur verifikasi PIN untuk memastikan keamanan bagi para merchant.
Hampir seluruh mitra merchant Go-Food merasakan manfaat dan efektifitas aplikasi ini dalam mengelola dan meningkatkan bisnis mereka. Data riset LD FEB UI menyatakan 93% merchant mengalami peningkatan volume transaksi setelah mereka menggunakan aplikasi khusus manajemen merchant Go-Food.
“Melihat kepercayaan mitra dan konsumen dalam memanfaatkan teknologi, kami yakin GO-FOOD tidak hanya dapat terus memimpin pasar Indonesia, tapi juga memperkuat posisinya di Asia Tenggara,” tutup Catherine. (Icha)