spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

ARTIKEL TERKAIT

Biar Sinyal On Terus, Perlukah Aturan Khusus Untuk Ruang Publik?

Telko.id – Hadirnya MRT di Jakarta memberikan alternatif transportasi bagi masyarakat. Namun disayangkan tidak semua operator telekomunikasi hadir di dalam transportasi tersebut. Perlu ada aturan khusus agar operator dapat melayani di ruang publik seperti MRT ini.

Hal ini disampaikan oleh Yessie D. Yosetya, Direktur Teknologi XL Axiata saat media gathering di Banyuwangi beberapa waktu lalu.

“Menurut kami, perlu adanya aturan khusus untuk penyelenggara telekomunikasi dipermudah memberikan layanan di ruang publik,” ujar Yessie.

Saat ini, operator untuk bisa melayani pelanggannya di MRT itu melakukan dealing Business to Business (B2B) sehingga dana yang harus dikeluarkan oleh operator pun sangat besar. Padahal hanya untuk mencover blank di kawasan MRT yang hanya sekitar 10 hingga 12 menit saja.

Menurut Chris Kanter, ongkos sewa jaringan telekomunikasi di MRT ini mencapai Rp600 juta per bulan.  “Itu bukan hanya kemahalan, tapi sangat mahal,” ujar Chris beberapa waktu lalu.

Bagi operator ini tentu dilema, antara kepentingan layanan prima dan tambahan biaya.

Mengingat biaya sewa nya sangat mahal, Yessie menyebutkan agar sepatutnya layanan di MRT ini tidak dijadikan sebagai alat komersialisasi.

“Ini hal yang sangat penting dan serius. Kenapa? Walaupun awalnya B2B, tetapi sebetulnya yang fundamental itu adalah ruang publik,” ungkap Yessie.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Munir Syahda Prabowo, Vice President Network Smartfren.

“Memang Smartfren sudah hadir di MRT ini, hanya saja yang kami concern, MRT ini adalah area publik, seyogya nya ada aturan khusus untuk area public seperti MRT ini sehingga masyarakat pun mendapatkan pelayanan yang optimal,” ujar Munir.

Telkomsel sendiri untuk dapat melayani pelanggannya di dalam subway MRT itu menurut Bob Apriawan, Direktur Jaringan Telkomsel bahwa operator ini telah memasang 48 BTS di 13 stasiun yang dilewati MRT Jakarta. Secara keseluruhan ada 74 sektor dengan 222 NE BTS mixed 2G, 3G, dan 4G.

Sedangkan Smartfren masih belum terbuka tentang berapa banyak BTS yang dipasang sepanjang jalur MRT ini. Hanya saja, besok (09/04) akan ada uji jaringan di sepanjang jalur MRT tersebut.

Untuk tiga provider telekomunikasi lain yaitu XL Axiata, Indosat Ooredoo dan Tri, mengaku masih berupaya merampungkan finalisasi penyediaan jaringan di rute MRT Jakarta.

Akan kah aturan khusus untuk area public dikeluarkan pemerintah? Coba saja kita tunggu, kalau sinyal semua operator ada di subway MRT, berarti negosiasi tentang aturan khusus ini berhasil. (Icha)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU