Telko.id – Aplikasi Qlue, dimanfaatkan oleh pemerintah kota Tarakan dan Kupang untuk membantu dalam merumuskan kebijakan berbasis data untuk pembangunan kota pasca pandemi.
Hal ini dimungkinkan karena solusi yang diberikan oleh aplikasi pelaporan masyarakat tersebut dapat menghadirkan informasi dan data secara real-time dan akurat, mengatur data pembangunan kota yang terintegrasi, meningkatkan koordinasi, komunikasi, dan pengawasan pembangunan, dan pengimplementasian teknologi AI dan machine learning untuk rekomendasi kebijakan. Seluruh solusi tersebut bertujuan untuk memberikan dampak positif terhadap masyarakat di kota tersebut.
Pemerintah Kota Tarakan dan Kota Kupang sebanarnya sudah berkolaborasi dengan Qlue sejak tahun lalu. Untuk mewujudkan kota yang lebih baik, kedua kota tersebut memanfaatkan implementasi teknologi yang komprehensif dari Aplikasi Qlue, mulai dari aplikasi pelaporan masyarakat, manajemen tindak lanjut, dan dashboard terintegrasi.
Laporan masyarakat yang masuk melalui aplikasi pelaporan masyarakat QlueApp akan masuk ke dashboard terintegrasi QlueDashboard. Sementara untuk merespon laporan-laporan yang masuk, kota-kota tersebut menggunakan aplikasi manajemen tindak lanjut, QlueWork.
“Aplikasi Qlue membantu Pemerintah Daerah dalam memperoleh laporan riil terkait penyelenggaraan pemerintahan terutama pelayanan publik yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat, sehingga dapat segera dilakukan evaluasi dan perbaikan. Kemitraan Pemkot dengan Qlue sejalan dengan komitmen untuk selalu berinovasi memberikan pelayanan prima bagi masyarakat Kota Kupang,” ungkap Jefirstson R. Riwu Kore, Walikota Kupang.
Jefirstson menambahkan jika sejak mengimplementasikan aplikasi Qlue di Kota Kupang, Pemerintah Kota Kupang sudah menerima ratusan laporan masyarakat. Laporan-laporan tersebut didominasi oleh sampah (28%), PJU rusak (16%), dan potensi banjir (8%). Seluruh laporan masyarakat tersebut membantu pemerintah dalam melihat permasalahan di kota tersebut secara lebih luas, sekaligus membantu mereka dalam merespon masalah dengan cepat.
Berkaitan dengan Covid-19, Pemerintah Kota Kupang memiliki tiga strategi besar dalam menghadapi pandemi yang muncul di pertengahan tahun lalu tersebut. Pemkot Kupang mempersiapkan peralatan medis senilai Rp3 miliar, membantu masyarakat Kupang dengan memberikan bantuan sosial, dan melakukan peningkatan ekonomi masyarakat dengan berbagai program, khususnya digitalprenuer.
Khusus untuk penyaluran bantuan sosial ke masyarakat, Pemkot Kupang juga memanfaatkan teknologi sebagai kanal pelaporan bagi masyarakat yang belum menerima bantuan sosial, salah satunya melalui aplikasi Qlue.
Sementara itu, Walikota Tarakan dr. Khairul, M.Kes mengatakan, “Kami melihat Qlue adalah salah satu instrumen atau aplikasi yang bisa membantu pemerintah kota dalam menerima informasi dari masyarakat tentang beberapa persoalan di lingkungan mereka. Kami berharap secara pelan-pelan bisa mengurangi keluhan-keluhan masyarakat karena kami sendiri tidak bisa memantau seluruh kota, oleh karena itu mata masyarakat dibutuhkan agar kami bisa memberikan pelayanan yang terbaik dan memberikan perbaikan-perbaikan sesegera mungkin karena laporan-laporan tersebut disampaikan melalui Qlue.”
Sejak mengimplementasikan Qlue tahun lalu, Pemerintah Kota Tarakan mendapatkan berbagai laporan dari masyarakat. Laporan tersebut didominasi oleh PJU rusak (26%), tanaman bermasalah (15%), dan mobilitas dan akses (14%). Laporan-laporan tersebut digunakan oleh Pemerintah Kota Tarakan dalam melakukan perbaikan infrastruktur dan pelayanan publik di Kota Tarakan.
Sementara terkait Covid-19, Kota Tarakan memiliki nol kasus pasien baru sejak 27 Juli lalu, hal itu juga yang membuat Pemerintah Kota Tarakan yakin untuk mengimplementasikan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) per 1 Agustus kemarin.
Menurut Khairul, persoalan yang dihadapi pemerintahan di seluruh Indonesia ada dua, yaitu pandemi yang belum selesai dan kemerosotan ekonomi. Digitalisasi dan teknologi merupakan hal yang sangat penting dalam untuk menjaga aktivitas ekonomi di Tarakan.
Saat ini, Kota Tarakan mendorong masyarakat untuk beralih ke digital, mulai dari transaksi keuangan, kegiatan medis melalui telemedicine, rapat pemerintahan, hingga antrian mandiri di RSU Kota Tarakan.
Founder & CEO Qlue, Rama Raditya, mengatakan Qlue bangga bisa menjadi bagian dari transformasi yang dilakukan oleh Kota Tarakan dan Kota Kupang dalam mewujudkan smart city melalui pemanfaatan teknologi yang komprehensif. Jauh sebelum pandemi berlangsung, Kota Tarakan dan Kota Kupang sudah melakukan transformasi di sisi pelayanan publik, di mana masyarakat bisa memangkas birokrasi dengan langsung menyampaikan keluhan secara langsung ke pemerintah melalui Qlue.
Rama menambahkan, “Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan. Pemerintah mau tidak mau harus melakukan re-focussing prioritas pembangunan dan mengimplementasikan pemanfaatan teknologi secara optimal untuk terus menjaga kondisi ekonomi. Kemajuan teknologi khususnya ketersediaan data dan informasi sangat penting bagi pemerintah dalam menjalankan hal tersebut”.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa penentuan key performance indicators (KPI) dari pemerintah, kolaborasi dengan masyarakat dan industri, dan pengawasan yang baik dari seluruh pihak, juga akan membantu mempercepat pembangunan pasca pandemi.
“Sebagai penyedia ekosistem smart city terlengkap di Indonesia, kami melihat jika inovasi dan teknologi adalah salah satu faktor penting untuk melakukan transformasi dan adaptasi di tengah pandemi. Dengan solusi-solusi teknologi yang Qlue miliki, kami berharap Qlue bisa membantu pemerintah mengakselerasi perubahan positif untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru,” tutup Rama. (Icha)