spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

Ngeri! Ternyata Indonesia Urutan ke-6 Yang Diserang Mobile Malware

Telko.id – Berdasarkan laporan Kaspersky Lab yang bertajuk Evolusi Mobile Malware 2018, terungkap bahwa jumlah serangan menggunakan perangkat lunak berbahaya pada mobile hampir dua kali lipat hanya dalam kurun waktu setahun. Dan terungkap juga bahwa Indonesia berada di peringkat ke-6 di antara negara-negara dengan jumlah pengguna terbanyak yang diserang mobile malware tahun lalu, yaitu sebesar 34,84%, atau setara dengan tiga dari sepuluh pengguna seluler di Indonesia.

Ini membuktikan bahwa pelaku kejahatan siber menganggap Indonesia sebagai target yang cukup empuk dalam jenis ancaman tersebut.

Secara dunia, pada tahun 2018 ada 116,5 juta serangan, jumlah ini meningkat dibandingkan dengan 66,4 juta pada tahun 2017.

Meskipun lebih banyak perangkat yang diserang, jumlah file malware justru semakin menurun, membuat para peneliti menyimpulkan bahwa kualitas mobile malware menjadi lebih berdampak signifikan dan tepat sasaran.

Semua itu, menurut laporan Kaspersky Lab terjadi karena teknologi semakin andal dimana peran smartphone dalam proses bisnis dan kehidupan sehari-hari tumbuh dengan cepat. Sebagai bentuk respon, para pelaku kejahatan siber lebih fokus pada bagaimana mereka mendistribusikan malware dan vektor serangan yang akan digunakan.

Terlebih, kunci dari keberhasilan serangan bagi para penjahat siber adalah pemilihan saluran tepat untuk mendistribusikan malware kepada pengguna dan seberapa besar perangkat yang terinfeksi. Sekaligus juga menjadi sasaran untuk mengambil keuntungan bagi para pengguna smartphone yang tidak memasang solusi keamanan.

Keberhasilan strategi distribusi ditunjukkan tidak hanya oleh peningkatan serangan, tetapi juga jumlah pengguna unik yang diserang oleh malware. Pada tahun 2018 angka pengguna yang diserang naik 774.000 dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 9.895.774.

Di antara keseluruhan ancaman yang ada, pertumbuhan paling signifikan adalah serangan dengan menggunakan Trojan-Droppers, yang meningkat hampir dua kali lipat dari 8,63% menjadi 17,21%. Jenis malware ini dirancang untuk menembus perlindungan sistem dan menyalurkan semua jenis malware di sana, mulai dari Trojan perbankan hingga ransomware.

“Kami berharap masyarakat Indonesia lebih meningkatkan lagi perhatiannya terhadap ancaman siber ini. Termasuk juga meningkatkan pengetahuannya. Dan, instal solusi keamanan yang andal sebelum terlambat,” ujar Yeo Siang Tiong, General Manager di Kaspersky Lab SEA.

Viсtor Chebyshev, pakar keamanan di Kaspersky Lab menjelaskan juga bahwa pada tahun 2018 ini, pengguna perangkat mobile menghadapi sebuah serangan siber terberat yang mungkin pernah ada.

Sepanjang tahun ini, kami mengamati teknik terbaru dalam menginfeksi perangkat seluler seperti pembajakan DNS, bersama dengan peningkatan fokus pada skema distribusi yang semakin canggih, seperti spam SMS. Tren ini menunjukkan semakin meningkatnya kebutuhan akan solusi keamanan seluler untuk dipasang pada telepon pintar – demi melindungi pengguna dari upaya serangan berbahaya yang dapat menginfeksi perangkat, dari manapun sumbernya.

Temuan lain dalam laporan Evolusi Mobile Malware 2018 meliputi:

  1. Pada tahun 2018 produk Kaspersky Lab melindungi 80.638 pengguna di 150 negara dari mobile ransomware , dengan 60.176 sampel mobile Trojan ransomware yang terdeteksi
  2. Pada tahun 2018, peningkatan lima kali lipat dalam serangan menggunakan penambang mata uang asing crypto pada mobile telah diobservasi
  3. Pada tahun 2018, 151.359 paket instalasi untuk Trojan mobile banking terdeteksi, dimana 1,6 kali lebih banyak dari tahun sebelumnya

Untuk melindungi perangkat Anda, pakar keamanan Kaspersky Lab menyarankan beberapa hal berikut:

  1. Hanya memasang aplikasi mobile yang diperoleh dari situs penjualan resmi, seperti Google Play di perangkat Android atau App Store di iOS
  2. Memblokir instalasi program dari sumber yang tidak dikenal pada pengaturan ponsel cerdas Anda
  3. Jangan melewati isian persyaratan dan persetujuan pada perangkat, karena ini dapat memberikan kesempatan bagi para pelaku kejahatan siber untuk melakukan serangan mereka secara bebas
  4. Instal pembaruan sistem dan aplikasi segera setelah pilihan tersebut tersedia, pembaruan dapat menghindari kerentanan dan menjaga perangkat terlindungi. Perhatikan bahwa pembaruan sistem OS seluler tidak boleh diunduh dari sumber eksternal (kecuali jika Anda berpartisipasi dalam pengujian beta resmi). Pembaruan aplikasi hanya dapat diinstal melalui situs penjualan resmi
  5. Gunakan solusi keamanan yang dapat diandalkan untuk perlindungan komprehensif dari berbagai ancaman, seperti Kaspersky Security Cloud. (Icha)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU