Telko.id, Jakarta – NASA mengembangkan sistem manajemen lalu lintas nasional untuk drone. NASA untuk pertama kali mengujinya di luar garis pandang operator. Beberapa drone pun tampak terbang di atas pusat kota Reno, Nevada, minggu ini.
Menurut New York Post, dikutip Telko.id, Minggu (26/5/2019), NASA melakukan serangkaian simulasi pengujian teknologi yang suatu hari nanti akan digunakan untuk mengelola ratusan ribu drone untuk mengantarkan paket, pizza, dan pasokan medis.
Direktur riset dan teknologi di Ames Research Center NASA, David Korsmeyer, mengatakan, sejumlah drone lepas landas pada Selasa (21/5/2019) dari atap garasi parkir berlantai lima dan mendarat di atap lain di gedung yang berada di seberang jalan.
{Baca juga: Dua Pesawat NASA Hilang Misterius di Planet Mars}
Drone-drone tersebut melayang menyesuaikan kekuatan angin sebelum kembali ke titik lepas landas. Perangkat itu dilengkapi dengan GPS. Sejumlah drone terbang tidak lebih tinggi dari lampu jalan kota, tetapi tetap mampu menghindari tabrakan.
Drone yang diuji coba oleh NASA mempunyai sistem pelacakan yang terhubung ke komputer NASA. Karenanya, drone-drone tersebut tak bertabrakan meski terbang rendah dan saling berdekatan. Tes serupa telah dilakukan di daerah terpencil dan pedesaan.
“Ketika memulai proyek ini empat tahun lalu, banyak yang tidak mengira bahwa hari ini kami menerbangkan UAV dengan sistem drone canggih dari gedung-gedung tinggi,” kata Chris Walach, Direktur eksekutif Institut Sistem Otonomi Nevada.
Pelan tapi pasti, teknologi drone memang telah mengubah segalanya. Beberapa waktu lalu, peneliti dari University of Maryland mengklaim berhasil menggunakan drone untuk mengirim ginjal. Ginjal tersebut akan dipakai oleh perempuan berusia 44 tahun.
{Baca juga: Sebentar Lagi, Kirim Barang di Malaysia Pakai “Kurir Drone”}
Setelah ginjal tiba di rumah sakit, perempuan itu langsung menjalani operasi transplantasi. Operasi berlangsung di University of Maryland Medical Center. Peneliti mengklaim, pengiriman organ tubuh menggunakan drone adalah hal pertama di dunia. [SN/HBS]
Sumber: NY Post