Telko.id – Mobil Terbang atau “flying car” banyak dijadikan proyek prestisius oleh perusahaan. Namun, selama ini belum banyak yang sukses. Dan, SkyDrive Inc, perusahaan asal Jepang telah sukses melakukan uji terbang dengan satu orang di dalamnya.
Dalam video yang diperlihatkan kepada wartawan pada Jumat (4/9/2020) sebuah benda menyerupai motor dilengkapi baling-baling terangkat beberapa kaki (1-2 meter) dari tanah. Mobil terbang bercat putih ini berhasil melayang di area khusus selama empat menit.
Kepala proyek, Tomohiro Fukuzawa, berharap mobil terbang dapat diproduksi masal dan digunakan dalam kehidupan nyata pada tahun 2023. Namun, keselamatan pengendara menjadi hal yang paling penting.
“Ada lebih 100 proyek mobil terbang di dunia, namun hanya segelintir yang berhasil dengan satu orang di dalamnya. Saya berharap nanti banyak orang yang dapat mengendarainya dan merasa aman,” katanya kepada The Associated Press.
Sejauh ini, mesin terbang ini dapat terbang sekitar lima sampai 10 menit. Fukuzawa mengatakan, jika nantinya mesin ini bisa terbang hingga 30 menit, tentunya akan lebih potensial, termasuk ekspor ke China.
Tidak seperti pesawat terbang dan helikopter, eVTOL (electric vertical takeoff and landing), mobil terbang ini menawarkan konsep perjalanan pribadi dari titik ke titik secara lebih cepat.
Kendaraan ini kelak dapat menghilangkan kerumitan bandara dan kemacetan lalu lintas serta biaya menyewa pilot. Dengan “mobil terbang” ini, pengguna bisa terbang sendiri seperti layaknya mengendarai mobil pribadi.
Namun masih ada beberapa hal yang perlu disiapkan dan diperbaiki sebelum mesin ini dikomersialkan. Misalnya, kapasitas atau ukuran baterai, kontrol lalu lintas udara, dan masalah infrastruktur lainnya.
“Banyak hal yang perlu disiapkan,” kata Sanjiv Singh, profesor di Institut Robotika di Universitas Carnegie Mellon, yang juga sedang mengerjakan pesawat eVTOL.
“Jika harganya $ 10 juta, tidak ada yang akan membelinya. Jika mereka terbang selama 5 menit, tidak ada yang akan membelinya. Jika mereka sering jatuh dari langit, tidak ada yang akan membelinya,” kata Singh ketika diwawancara melalui sambungan telepon.
Proyek SkyDrive awalnya dimulai sebagai proyek sukarelawan yang disebut Cartivator pada tahun 2012, dengan sumber pendanaan yang berasal dari perusahaan-perusahaan Jepang terkemuka termasuk pembuat mobil Toyota Motor Corp., perusahaan elektronik Panasonic Corp. dan pengembang video-game Bandai Namco.
Saat dilakukan demonstrasi mobile terbang tiga tahun lalu, sempat berjalan buruk. Tetapi telah membaik dan proyek tersebut baru-baru ini menerima putaran pendanaan lain, sebesar 3,9 miliar yen ($ 37 juta), termasuk dari Development Bank of Japan.
Pemerintah Jepang optimis pada visi “Jetsons”, dengan rencana untuk layanan bisnis pada tahun 2023, dan penggunaan komersial yang diperluas pada tahun 2030-an, menekankan potensinya untuk menghubungkan daerah terpencil dan menjadi solusi saat terjadi bencana.
Lihat videonya :
(Budi/Icha)