spot_img
Latest Phone

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

ARTIKEL TERKAIT

Miliarder Adakan Kompetisi Software untuk Anak-anak Miskin, Mau Ikutan?

Telko.id, Jakarta – XPRIZE, penghargaan internasional yang didanai oleh wirausahawan dan miliarder, mengadakan kompetisi untuk mengembangkan software yang mudah diunduh ke tablet dan bisa digunakan oleh anak-anak miskin di seluruh dunia untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung secara sederhana.

Pemenang kompetisi akan membawa pulang uang tunai sebesar USD 10 juta atau lebih kurang Rp 145 miliar. Uang tersebut digunakan untuk merealisasikan misi mengembangkan perangkat lunak yang bisa diakses via tablet oleh anak-anak miskin.

Pemenang kemudian harus mengunggah hasil karya ke internet sehingga siapa pun bisa memiliki akses gratis.

“Ada lima finalis yang mengembangkan perangkat lunak,” kata Emily Musil Church, direktur eksekutif kompetisi XPRIZE.

Sebelum menemukan lima finalis, 200 tim dari 40 negara di seluruh dunia berlomba-lomba menjadi pemenang kompetisi yang diadakan oleh XPRIZE.

Menurut laman New York Post, seperti dikutip Telko.id, Jumat (17/05/2019), para donatur berkomitmen menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik melalui pengembangan teknologi. Karenanya, mereka mengadakan kompetisi.

Setelah 15 bulan para peserta mengembangkan perangkat lunak di tablet dan diuji coba oleh ribuan anak di 141 desa terpencil di Tanzania, para juri memutuskan untuk mempersempit kompetisi ke XPRIZE For Global Learning kepada lima tim.

Lima tim itu berasal dari New York City, Pittsburgh, Berkeley, London, dan Bangalore, India. “Sejak awal kami tidak yakin ada yang akan berhasil. Bahkan, para pakar sempat meragukan keberhasilannya,”  papar Emily. (SN/FHP)

Sumber: New York Post

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU