Telko.id, Jakarta – Para peneliti dari Universitas Boston memprediksi pada tahun 2022 mendatang, jumlah perangkat yang mendukung Bluetooth akan meningkat dari 4,2 miliar menjadi 5,2 miliar. Tapi masalahnya, sebagian besar perangkat itu terancam masalah keamanan akibat bug Bluetooth Low Energy atau BLE.
Pada acara 19th Privacy Enhancement Technology Symposium di Stockholm, Swedia, para peneliti ini mengumumkan adanya bug baru dalam protokol komunikasi di BLE.
Sebagaimana dilansir Telko.id dari Gizchina, Sabtu (20/07/2019), bug itu menyebabkan sebagian besar perangkat membocorkan informasi identitas pengguna.
{Baca juga: Ada Bug, Facebook Bakal Bikin Smartphone Bergetar}
Bug itu sendiri terdapat dalam ekstraksi identifikasi protokol BLE. Sebagian besar perangkat Bluetooth menghasilkan alamat MAC acak ketika dipasangkan, dan secara otomatis melakukan konfigurasi ulang secara berkala.
Akan tetapi, dengan algoritma tertentu, koneksi Bluetooth masih dapat dikenali meskipun alamat MAC Bluetooth berubah.
Para peneliti menilai, Windows 10, iOS, macOS, watchOS, Fitbit, dan perangkat lain memiliki bug ini. Pasalnya, perangkat-perangkat itu secara berkala akan mengirimkan iklan yang mengandung struktur data khusus untuk berinteraksi dengan perangkat dan platform lainnya.
Menurut mereka, sistem Android aman dari bug ini. Sebab, sistem operasi itu tidak mengirim pesan dan mengekspos alamatnya sendiri, tetapi memindai broadcast terdekat yang ada.
{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Apple Terbaru}
Dengan meningkatnya jumlah perangkat dengan dukungan Bluetooth dalam 3 tahun mendatang, diprediksi bug ini akan menjadi semakin parah. Para peneliti pun menyarankan untuk menerapkan metode anti-tracking pada saluran komunikasi yang tidak dienkripsi.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Apple atau perusahaan terkait yang disebutkan terpengaruh oleh bug. Semoga saja, mereka segera melakukan verifikasi bug, dan mengambil tindakan cepat dan relevan. (FHP)
Sumber: Gizchina