spot_img
Latest Phone

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...

Huawei Band 10, Smartband ala Smartwatch Ini Kecanggihannya!

Telko.id - Huawei Device Indonesia resmi meluncurkan Huawei Band...

Xiaomi Smart Display Max 100, Layar Pintar Ultra Besar Pertama di Indonesia

Telko.id - Xiaomi Indonesia meluncurkan Xiaomi Smart Display Max...

Garmin Connect, Bisa Rancang Rute Lebih Personal dan Menyenangkan

Telko.id - Dalam aplikasi Garmin Connect terdapat fitur khusus...

ARTIKEL TERKAIT

Microsoft Batalkan Kontrak Data hingga 2 Gigawatt, Ulah DeepSeek?

Telko.id – Microsoft untuk membatalkan sejumlah proyek data center dengan total kapasitas 2 gigawatt di Amerika Serikat dan Eropa selama enam bulan kebelakang begitu menurut analis TD Cowen. Apakah karena kehadiran DeepSeek?

Sementara itu menurut analis Michael Elias, Microsoft juga baru – baru ini memutuskan untuk tak mendukung pelatihan tambahan dari OpenAI.

Michael menilai bahwa kemunculan DeepSeek bisa saja menjadi sebuah faktor eksternal yang mendorong Microsoft untuk menunjang ulang strategi investasinya, terutama dalam hal penyediaan infrastruktur superkomputer dan GPU untuk AI generatif.

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat tren kecerdasan buatan (AI) tengah naik daun dan permintaan infrastruktur digital kian meningkat.

Baca juga : DeepSeek: AI Canggih Asal China yang Mengubah Peta Persaingan Global

Pengeluaran untuk data center yang terlalu tinggi juga membuat para investor menjadi skeptis. Utamanya setelah kemunculan DeepSeek yang menawarkan AI dengan kebutuhan komputasi yang jauh lebih rendah dibanding GPT dari OpenAI.

Langkah Microsoft membatalkan proyek data center ini membuat Alphabet (Google) mengisi kekosongan tersebut untuk pasar internasional, serta Meta untuk pasar domestik Amerika Serikat, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (28/3/2025).

Microsoft sendiri dalam pernyataannya menyebutkan kalau mereka mengatur strategi infrasturkturnya disejumlah sektor, namun akan terus bertumbuh kuat di semua kawasan dengan tetap mempertahankan pertumbuhan yang kuat secara global.

Merekapun memastikan rencana untuk menginvestasikan USD 80 miliar pada tahun fiskal ini akan terus dilanjutkan.

Disisi lain CoreWeave, startup AI cloud yang menjadi penyedia layanan data center untuk Microsoft, menyatakan tidak mengalami kontrak. Mereka justru melihat permintaan dari Microsoft tetap stabil.

Ini menunjukkan bahwa langkah Microsoft lebih kepada rasionalisasi proyek tertentu, bukan pengehentian keseluruhan aktivitas pembangunan pusat data.

Langkah ini dianggap sebagai pengaturan ulang strategi infrastruktur yang lebih efisien dan berorientasi jangka panjang.

Baik Microsoft maupun Meta sebelumnya telah membela Keputusan mereka untuk tetap menggelontorkan dana besar untuk sektor AI, meskipun teknologi seperti DeepSeek muncul.

Microsoft tetap berkomitmen menjadi pemain utama dalam dunia AI, dengan menyeimbangkan antara efisiensi keberlanjutan, dan kebutuhan pasar yang dinamis. (AGI/Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU