spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

ARTIKEL TERKAIT

Meta Gunakan Layanan Google Cloud, Makan Biaya Rp163 Triliun

Telko.id – Google telah menandatangi kesepakatan layanan komputasi awan (cloud computing) selama enam tahun dengan Meta Platforms senilai lebih dari 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 163 triliun. Kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya Meta untuk meningkatkan investasi dalam kecerdasan buatan (AI).

Mengutip dari Reuters, dalam perjanjian ini Meta akan memanfaatkan server, penyimpanan, jaringan, dan layanan cloud lainnya dari Google. Kerja sama ini dinilai dapat memenuhi kebutuhan infrastruktur Meta sehingga mereka dapat terus berkembang ke depannya.

Kesepakatan ini terungkap setelah CEO Meta Mark Zuckerberg, memberikan komentar mengenai investasi besar di bidang kecerdasan buatan. Zuckerberg mengatakan bahwa perusahaan akan menghabiskan uang hingga ratusan miliar dolar.

Meskipun perusahaannya memiliki lebih dari dua puluh pusat data, dan sedang aktif membangun lebih banyak lagi, Zuckerberg berusaha untuk mengumpulkan daya komputasi terbanyak per peneliti AI, dan ingin melakukannya dengan cepat.

Baca juga:

Meta juga mengoreksi kenaikan bawah dalam proyeksi belanja modal tahunan menjadi antara 66 miliar US dolar hingga 72 miliar US dolar.

Hal ini dilakukan untuk membangun pusat data AI-nya secara masif. Meta pun diketahui tengah mencari mitra luar untuk mendanai infrastruktur besar ini. Perusahaan itu akan melepaskan aset pusat data senilai 2 miliar dolas AS atau sekitar Rp 32 triliun.

Kesepakatan ini menandai deal cloud computing besar pertama antara Meta dan Google yang menempati peringkat ketiga di pasar dibelakang AWS milik Amazon.com Inc. dan Azure milik Microsoft Corp.

Ini merupakan kerja sama besar kedua Google dengan perusahaan teknologi besar lainnya. Sebelumnya, Goolge sempat bermitra dengan  OpenAI untuk memenuhi lonjakan permintaan cloud meskipun kedua perusahaan ini sering bersaing di bidang AI.

Google Cloud juga mengumumkan akan menyediakan versi model AI open-soruce Meta, Llama, melalui platform pengembang aplikasi bernama Vertex AI.

Kolaborasi ini mengejutkan banyak pihak, tetapi hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan yang luar biasa dari unit Google Cloud. Pada kuartal kedua, unit ini berhasil mencatat kenaikan pendapatan hampir 32 persen. Angka ini jauh melampaui ekspektasi pasar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU