Telko.id, Jakarta – McDonalds tak mau ketinggalan untuk memaksimalkan teknologi Artificial Intelligence (AI). Kabarnya mereka menggunakan teknologi AI untuk mengoptimalkan layanan Drive-Thru kepada pelanggan.
Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Rabu (27/03/2019), McDonald mengakuisisi startup pengembang mesin pembelajaran Dynamic Yield senilai USD $ 300 juta atau Rp 4,2 triliun, untuk mengembangkankan layanannya.
Inovasi ini akan merubah layanan Drive-Thru yang sejak lama mengandalkan tenaga manusia. Diprediksi melalui AI layanan ini akan lebih optimal karena mempertimbangkan peristiwa lokal, waktu, cuaca, tingkat lalu lintas di restoran dan pesanan pelanggan.
Misalnya, jika Anda memesan sandwich, menu drive-thru dapat secara proaktif merekomendasikan kentang goreng atau item sampingan lainnya meskipun Anda tidak secara aktif mencari sandwich.
{Baca juga: Samsung Terapkan Teknologi AI untuk Perangkat Medis}
Teknologi yang sama juga dapat mempromosikan kopi es atau McFlurry pada saat cuaca sedang panas dan minuman hangat ketika situasi diluar sedang hujan atau pun turun salju.
Jika ada banyak lalu lintas di restoran, mungkin menyarankan item sederhana yang lebih cepat untuk disiapkan oleh karyawan.McDonald telah menguji teknologi ini di beberapa lokasi pada tahun 2018.
Hasilnya sangat menjanjikan sehingga sekarang akan meluncurkan teknologi ini ke lebih dari 1.000 lokasi dalam tiga bulan ke depan. AI pada akhirnya akan diluncurkan ke semua 14.000 lokasi AS di samping lokasi di luar negeri.
Sebelumnya, sejumlah pengamat teknologi memprediksi bahwa teknologi AI sepertinya akan semakin banyak digunakan oleh perusahaan di tahun 2019.
Menurut Hendra Lesmana, selaku Country General Menager Dimension Data Indonesia, ada beberapa tren yang akan menentukan lanskap teknologi bisnis di tahun depan, salah satunya dalah penggunaan AI.
{Baca juga: Riset: Teknologi AI akan Semakin Banyak Digunakan di 2019}
Menurutnya, sejak tahun 2018 penggunaan teknologi ini sudah diperkenalkan sehingga tahun depan akan semakin banyak dirasakan.
“Highlight overall 2019 akan melihat lebih banyak lagi teknologi tersebut ke kehidupan sehari-hari. Jadi saya melihat ada penggunaan AI yang lumayan signifikan,” ujar Hendra di Jakarta Selasa (18/12).
Dia menyebutkan, bahwa AI akan memberi perusahaan kemampuan untuk menggabungkan skenario, meningkatkan pemahaman dan membuat keputusan prediktif secara real-time tentang kebutuhan dan perilaku pelanggan.
“Ini adalah perubahan pola pikir yang berfokus pada costumer,” tuturnya. [NM/HBS]
Sumber: Ubergizmo