spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...

ARTIKEL TERKAIT

Mau Piknik ke Luar Angkasa? Segini Biaya per Malamnya

Telko.id, Jakarta – Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) mengumumkan rencana untuk membuka paket piknik ke ISS atau Stasiun Luar Angkasa Internasional bagi para turis pada 2020 mendatang.

Misi komersial itu bakal berlangsung selama 30 hari, dengan estimasi biaya total mencapai USD 59 juta atau sekira Rp 839 miliar. Calon peserta plesiran bakal melakukan aktivitas komersial dan pemasaran selama berada di orbit.

Dilansir LiveScience, biaya akomodasi per malam ke ISS dipatok USD 35.000 atau Rp 498 juta per turis. Jika terdapat cukup permintaan, NASA bakal menyediakan dua perjalanan komersial selama setahun.

{Baca juga: Susul AS dan Rusia, China Luncurkan Roket dari Laut}

Dikutip Telko.id, Minggu (09/06/2019), calon astronot bakal diberangkatkan ke markas NASA. Mereka wajib memenuhi standar kesehatan ketat. NASA menjelaskan, tawaran penerbangan komersial ke luar angkasa merupakan upaya untuk bisa mandiri secara finansial.

Astronot Christina Koch yang berbicara dari ISS menyebut, piknik ke antariksa yang ditawarkan NASA bakal menjadi pengalaman menyenangkan yang memiliki nilai unik untuk penelitian, pengembangan, dan teknologi.

{Baca juga: Bezos Pamer Blue Moon, Pengangkut Bahan Bangunan ke Bulan}

ISS bukan properti milik NASA. ISS dibangun bersama Rusia mulai 1998. Negara-negara lain berpartisipasi dalam misi dan pengiriman astronot. Namun, AS telah membayar dan mengendalikan sebagian besar modul ISS.

Plesiran ke ISS pernah dilakukan pada 2001 silam. Ketika itu, seorang pengusaha AS bernama Dennis Tito membayar USD 20 juta atau sekitar Rp 280 miliar kepada Rusia supaya bisa “jalan-jalan” ke luar angkasa. (SN/FHP)

Sumber: Live Science

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU