Telko.id – Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan terus mengubah industri periklanan. Alat – alat AI yang semakin canggih kini dapat membuat logo, iklan digital, hingga video dalam waktu singkat, dengan biaya rendah.
Dalam buku AI First karya Adam Brotman dan Andy Sack, CEO OpenAI Sam Altman menyatakan bahwa 95% pekerjaan yang biasa dilakukan oleh agensi, ahli strategi, dan professional kreatif akan dapat ditangani AI dengan mudah dan hampir tanpa biaya.
Alih – alih mengancam keberadaan agensi, para konten creator akan menggunakan AI untuk menyampaikan ide besar dengan lebih efisien dan memperluas layanan ke bidang seperti optimasi konten.
“AI bisa menjadi alat kreatif yang luar biasa. Jika kita terus takut, kita justru akan tertinggal.” Ujar Elena Knox, Direktur Kreatif Eksekutif di BBDO New York, agensi yang menangani klien seperti Strabucks dan SAP yang diwawancarai Business Insider beberapa waktu lalu.
Baca juga :
- Indosat dan GoTo Luncurkan Sahabat-AI 70 Miliar Parameter dengan Layanan Chat Multibahasa
- ZTE Open Day 2025: Kolaborasi AI untuk Transformasi Digital Indonesia
Knox menggunakan AI seperti Midjourney untuk menggambarkan ide visual kepada klien. Salah satunya proyeknya sebuah konsep kantor yang berubah menjadi hutan, berhasil meyakinkan klien untuk mengucurkan anggaran jutaan dolar gina melalukan syuting di Salandia Baru dan Bulgeria.
Tanpa AI visualisasi butuhkan waktu dan hasilnya tidak efektif
Contoh lainnya datang dari agensi Business Event Type Code (BETC), saat sebuah merk deterjen Woolite ingin kembali ke pasar Prancis, mereka menciptakan karakter baru: Fluffy GOAT, sebuah kambing sebagai symbol “Greatest of All Time” yang ditampilkan naik kapal cepat, jet pribadi dan limusin.
Kampanye ini rampung hanya dalam enam minggu, jauh lebih cepat dibandingkan produksi secara konvensional yang dapat memakan waktu hingga enam bulan.
“AI justru memperkuat kami. Saya ingat saat Photoshop muncul orang juga khawatir itu akan mengakhiri periklanan. Nyatanya, ia menjadi alat bantu. AI pun demikian.” Kata Alasdhair Macgregor Hastie dari BETC.
Meski begitu AI banyak gantikan berbagai pekerjaan, namun tetap menantang model bisnis agensi yang selama ini menghitung biaya berdasarkan jumlah staff yang mengelola akun klien.
Saat banyak orang yang takut pekerjaannya diambil alih oleh AI, Bill Gates mengatakan sebaliknya. Pendiri Microsoft itu memastikan ada beberapa pekerjaan yang kebal dari teknologi AI.
Salah satu contoh yang AI tidak dapat gantikan pekerjaan adalah pemain bisbol, karena tidak mungkin mesin akan menggantikan orang untuk bermain bisbol.
Secara tidak langsung hal – hal yang bersangkutan dengan pekerjaan fisik non – mesin kemungkinan tidak akan tergantikan dengan mudah oleh AI. Seperti atlit, pekerja lapang, dan sebagainya.
Menurutnya memang ada beberapa hal yang tidak bisa digantikan oleh mesin, pekerjaan tersebut hanya dapat dilakukan oleh tenaga manusia.
Meski begitu, beberapa pekerjaan memang tetap akan tergantikan oleh AI seperti dokter, guru kemungkinan tak akan butuh jasa manusia lagi di masa depan.
Selain itu industri makanan dari hulu ke hilir pun akan terkena disrupsi AI. “Namun untuk membuat dan memindahakan sesuatu serta menanam makanan, seiring berjalannya waktu akan menjadi masalah yang bisa dipecahkan.” Gates, dikutip Minggu (1/6/2025).
Dengan begitu artinya dunia akan memasuki era kecerdasan gratis. Saat itu, teknologi AI akan bisa diakses dengan mudah dan menyentuh tiap aspek kehidupan manusia.
Misalnya obat – obatan, diagnosis, pengajaran, hingga asisten virtual yang dapat dilakukan dengan teknologi AI. Gates mengatakan bahwa semua perubahan itu akan terjadi dengan cepat dan tanpa batasan.
“Ini mendalam dan sedikit menakutkan karena terjadi dengan cepat dan tidak ada batasan.” jelasnya. (AGI/Icha)