spot_img
Latest Phone

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

ARTIKEL TERKAIT

Mantan Karyawan Curi Data, Tesla Minta Bantuan Apple

Telko.id, Jakarta – Mantan insinyur Tesla bernama Guangzhi Cao diduga mencuri data rahasia perusahaan. Data tersebut berisi sistem otopilot mobil listrik garapan perusahaan milik Elon Musk.

Beruntung, Tesla segera mengatahuinya. Pihak perusahaan pun mencoba berbagai cara guna menemukan data rahasia itu. Menurut Bloomberg, Tesla sampai mencari data tersebut di layanan iCloud milik Apple.

Dikutip Telko.id, Selasa (16/7/2019), perusahaan mencari data itu di iCloud berdasarkan keterangan pelaku. Guangzhi Cao mengaku bahwa dia menyimpan data tersebut di akun iCloud pribadinya.

{Baca juga: Lakukan Sabotase, Karyawan Tesla Bocorkan Rahasia Perusahaan}

Meski demikian, Guangzhi Cao menyatakan sama sekali tidak menyalahgunakan data itu. Namun, pihak perusahaan pantas khawatir, lantaran Guangzhi Cao sekarang bekerja di perusahaan otomotif XMotors.ai.

Lantas, bagaimana tanggapan Apple terkait kasus tersebut? Kabarnya, Apple berkomitmen untuk membantu dengan cara mengawal seluruh proses hukum kasus tersebut.

Juni tahun lalu, perusahaan teknologi yang didirikan Elon Musk itu menggugat mantan karyawannya bernama Martin Tripp. Ia diduga melakukan sabotase dengan meretas informasi internal perusahaan dan membocorkannya ke pihak ketiga.

Tesla mendaftarkan gugatan di Pengadilan Federal di Nevada, Amerika Serikat, pada 19 Juni 2018. Dalam gugatannya, Tesla mengklaim bahwa Trip terbukti meretas sistem manufaktur perusahaan.

Trip juga menransfer data-data pabrik dan membagikannya ke pihak ketiga. Tripp mengoperasikan tiga komputer untuk menarik data perusahaan. Pencurian terus terjadi meski ia tak lagi di Tesla.

{Baca juga: Fitur Autopilot Tesla Ternyata Gampang Ditipu, Ini Buktinya}

Dalam gugatan tersebut muncul fakta bahwa pada 17 Mei 2018 atasan di Tesla sempat menurunkan jabatan Trip. Menindaklanjutinya, Musk mengirim surat elektronik kepada seluruh karyawan. [SN/HBS]

Sumber: Bloomberg

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU