spot_img
Latest Phone

Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Rilis 2026

Telko.id - Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPhone lipat...

Apple Rilis iOS 26 Beta 2 dengan Perbaikan Liquid Glass

Telko.id - Apple baru saja merilis iOS 26 beta...

ASUS ROG Luncurkan Jajaran Perangkat Gaming RTX 50 Series di Indonesia

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi memperkenalkan...

Garmin Luncurkan Forerunner 570 & 970, Revolusi Smartwatch untuk Pelari

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan dua smartwatch GPS...

iPadOS 26 Resmi Dirilis: Multitasking Lebih Canggih dan Desain Baru

Telko.id - Para pengguna iPad merasakan perangkat nya masih...

ARTIKEL TERKAIT

Mantan Karyawan Curi Data, Tesla Minta Bantuan Apple

Telko.id, Jakarta – Mantan insinyur Tesla bernama Guangzhi Cao diduga mencuri data rahasia perusahaan. Data tersebut berisi sistem otopilot mobil listrik garapan perusahaan milik Elon Musk.

Beruntung, Tesla segera mengatahuinya. Pihak perusahaan pun mencoba berbagai cara guna menemukan data rahasia itu. Menurut Bloomberg, Tesla sampai mencari data tersebut di layanan iCloud milik Apple.

Dikutip Telko.id, Selasa (16/7/2019), perusahaan mencari data itu di iCloud berdasarkan keterangan pelaku. Guangzhi Cao mengaku bahwa dia menyimpan data tersebut di akun iCloud pribadinya.

{Baca juga: Lakukan Sabotase, Karyawan Tesla Bocorkan Rahasia Perusahaan}

Meski demikian, Guangzhi Cao menyatakan sama sekali tidak menyalahgunakan data itu. Namun, pihak perusahaan pantas khawatir, lantaran Guangzhi Cao sekarang bekerja di perusahaan otomotif XMotors.ai.

Lantas, bagaimana tanggapan Apple terkait kasus tersebut? Kabarnya, Apple berkomitmen untuk membantu dengan cara mengawal seluruh proses hukum kasus tersebut.

Juni tahun lalu, perusahaan teknologi yang didirikan Elon Musk itu menggugat mantan karyawannya bernama Martin Tripp. Ia diduga melakukan sabotase dengan meretas informasi internal perusahaan dan membocorkannya ke pihak ketiga.

Tesla mendaftarkan gugatan di Pengadilan Federal di Nevada, Amerika Serikat, pada 19 Juni 2018. Dalam gugatannya, Tesla mengklaim bahwa Trip terbukti meretas sistem manufaktur perusahaan.

Trip juga menransfer data-data pabrik dan membagikannya ke pihak ketiga. Tripp mengoperasikan tiga komputer untuk menarik data perusahaan. Pencurian terus terjadi meski ia tak lagi di Tesla.

{Baca juga: Fitur Autopilot Tesla Ternyata Gampang Ditipu, Ini Buktinya}

Dalam gugatan tersebut muncul fakta bahwa pada 17 Mei 2018 atasan di Tesla sempat menurunkan jabatan Trip. Menindaklanjutinya, Musk mengirim surat elektronik kepada seluruh karyawan. [SN/HBS]

Sumber: Bloomberg

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU