Telko.id – Kolaborasi jadi inti bangun ekosistem digital. Beda dulu, beda sekarang, pada era digitalisasi seperti sekarang ini, kolaborasi dengan berbagai pihak bakal banyak membantu dalam mengembangkan ekosistem digital.
Seperti saat ini, Indonesia sedang melakukan proses transformasi digital di berbagai sektor. Tujuannya untuk mendorong ekonomi digital, serta mempersiapkan diri untuk memasuki industri 4.0.
Dalam melakukan proses transformasi digital, setidaknya Indonesia sudah menghasilkan berbagai startup yang memiliki valuasi unicorn dan juga decacorn. Meski demikian, masih banyak tantangan yang harus dihadapi Indonesia.
Tantangan tersebut di antaranya cyber security, persaingan usaha yang semakin ketat, pembangunan sumber daya manusia, ketersediaan akses internet yang mumpuni, regulasi yang belum mengikuti perkembangan zaman.
Oleh karena itu dibutuhkan kolaborasi lintas stakeholder demi membangun digital ekosistem yang mumpuni, sehingga proses transformasi digital bisa menghasilkan banyak manfaat untuk masyarakat Indonesia.
Hal tersebut menjadi benang merah dalam webinar yang bertajuk “Mengulik Masa Depan Industri dan Pengalaman Konsumen di Era Digital : Perbankan, Kesehatan, Retail dan Telko” dalam acara Selular Congress 2022 yang disiarkan secara virtual, Selasa (29/3/2022).
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, hal ini menjadi tantangan bersama bagi para pelaku industri teknologi dan bidang lainnya untuk mengikuti ekosistem digital.
“Indonesia membutuhkan transformasi untuk lebih mengembangkan ekosistem digital dan untuk mencapai hal tersebut maka butuh juga kolaborasi antara dunia telekomunikasi dengan bidang yang lain,” kata Vikram.
Sementara itu, Vice President Network Architecture and Design Telkomsel Marfani mengungkapkan, Telkomsel terus mengembangkan infrastruktur demi makin mengembangkan ekosistem digital.
“Kami juga bergerak di bidang platform serta berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti startup sehingga Telkomsel ingin makin mengembangkan ekosistem digital ke masyarakat,” ujar Marfani.
Meski demikian, menurut Marfani, ekosistem digital menjadi tantangan tersendiri buat Telkomsel. Sehingga, Telkomsel mulai fokus pada digital bisnis di Indonesia.
“Oleh karena itu, Telkomsel gencar melakukan kolaborasi dengan berbagai entitas bisnis untuk mengembangkan digital bisnis,” ungkap Marfani.
Marfani menjelsakan, pihaknya berusaha memperkuat peran Telkomsel untuk berpartisipasi demi memperkuat digital ekosistem di Indonesia. Telkomsel berkomitmen untuk tetap menjadi penyedia konektivitas di Indonesia, semabil terus memperkuat digital bisnis.
“Hari ini tentu hampir semua orang tergantung pada seluler. Salah satu upaya terbesar kami yaitu menghubungkan seluler coverage ini di seluruh Indonesia. Pada 2022 kami targetkan bisa mencapai sudut-sudut terjauh Indonesia dengan coverage 4G,” jelas Marfani.
Selain itu, Telkomsel juga menggelar event nextdev untuk mengembangkan pelaku startup di Indonesia.
“Telkomsel juga melakukan akuisisi dan merger terhadap perusahaan digital. Kami membuka kesempatan kepada teman-teman komunitas digital di Indonesia untuk berkreasi serta inovasi dalam dunia digital bisnis,” tambah Marfani.
Head of Digital Business Permata Bank Indra Gunawan juga menyebut saat ini dunia perbankan berlomba-lomba untuk mengembangkan sayapnya di dunia digital.
“Kami sudah berkolaborasi dengan puluhan perusahaan industri digital hingga industri yang lain sehingga makin mempercepat pelayanan melalui sistem digital,” papar Indra.
Di sisi lain, Vice Chairman and Co-Founder Tokopedia Leontinus Alpha Edison mengatakan Tokopedia sudah menjangkau 99% kecamatan di seluruh Indonesia.
Selain itu, Leontinus juga menyebut Tokopedia tidak hanya menjangkau belasan juta retail untuk mengembangkan usahanya, tetapi juga berkembang ke industri lainnya secara digital.
“Kita ingin mengembangkan ekosistem digital secara masif seperti membayar pajak kendaraan bermotor, BPJS bisa dilakukan di Tokopedia,” ungkap Leontinus.
Hal senada juga dikatakan Managing Director Good Doctor, Danu Wicaksana yang menyebut dunia kesehatan kini juga telah merambah ekosistem digital. “Jadi tidak hanya dunia perbankan atau perdagangan, tetapi kini dunia kesehatan bahkan pertanian”. (Icha)