Telko.id, Jakarta – Bos maskapai AirAsia, Tony Fernandes, menutup akun Facebook miliknya. Ia melakukannya sebagai bentuk protes terkait tragedi penembakan di Christchruch, Selandia Baru, yang disiarkan langsung via Facebook.
Dilansir CNN, Senin (18/3/2019), pria yang memiliki 670 ribu pengikut di Twitter itu menyatakan bahwa Facebook perlu melakukan bersih-bersih.
Hal itu dipinta Tony setelah video tragedi memprihatinkan di Christchurch tersebut diunggah di platform Facebook secara luas, dan dilihat banyak orang.
“Kebencian yang terjadi di media sosial kerap menghilangkan kebaikan. Facebook harus menghentikannya,” tegas Tony, seperti dikutip Telko.id dari CNN.
{Baca juga: Kominfo: Setop Sebar Video Penembakan Masjid Selandia Baru}
Ia melanjutkan, upaya Facebook menghapus jutaan video penembakan serta dukungan dan pujian kepada pelaku belumlah cukup. Facebook, katanya, harus melakukan sesuatu yang lebih daripada itu. “Facebook adalah sarana berkomunikasi,” ujarnya.
Dalam cuitan di Twitter, Tony juga mengkritik Facebook. Ia meminta kepada Mark Zuckerberg cs untuk tidak hanya berpikir soal keuntungan. “Jangan hanya memikirkan tentang finansial. Facebook harus melakukan pencegahan,” cetusnya.
Sebelumnya diberitakan, Facebook mengaku telah menghapus 1,5 juta video penembakan jemaah di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru. Sebelum dihapus, video sebanyak itu telah tersebar luas di dunia maya di seluruh dunia.
Facebook menghapus jutaan video tersebut dalam waktu lebih kurang 24 jam usai serangan brutal yang menewaskan lebih dari 49 orang. “Lebih dari 1,3 juta video telah kami blokir saat diunggah,” kata Facebook via akun resmi Twitter.
{Baca juga: Facebook & YouTube Hapus Video Penembakan Masjid Selandia Baru}
Facebook juga menyatakan komitmen menghapus semua versi video meski telah diedit tidak menunjukkan kekerasan. Facebook ingin menghormati orang-orang yang terdampak serangan teroris itu. Hal serupa dilakukan YouTube.
https://edition.cnn.com/2019/03/17/business/airasia-tony-fernandes-quits-facebook/index.html