Telko.id, Jakarta – Senator Amerika Serikat (AS) terus berupaya agar adopsi Artificial Intelligence (AI) bisa digunakan di lingkungan pemerintahan. Mereka memperkenalkan kembali Rancangan Undang-undang (RUU) dalam upaya mendorong adopsi AI di pemerintah federal AS.
Dilansir Telko.id dari Engadget, pada Kamis (09/05/2019), senator tersebut berasal dari kelompok bipartisan termasuk Cory Gardner, Kamala Harris, Rob Portman dan Brian Schatz.
Nantinya, jika aturan tersebut disahkan, maka cabang-cabang pemerintah bisa melakukan eksplorasi dan mengimplementasikan penggunaan teknologi AI jika memungkinkan.
Melalui undang-undang tersebut, Kantor Administrasi Layanan Umum AS akan ditugaskan untuk menyediakan teknologi AI untuk lembaga dan peneliti kebijakan. Lalu, Kantor Manajemen dan Anggaran AS perlu menyusun strategi untuk berinvestasi dan menggunakan AI untuk data federal.
Kemudian, Kantor Manajemen Personalia akan mengindentifikasi keterampilan yang diperlukan untuk pekerja AI dan menciptakan pekerjaan yang relevan.
{Baca juga: Model Virtual dengan Teknologi AI Ini Terlihat Menakjubkan}
RUU ini sebelumnya telah didorong oleh senator pada tahun 2018 lalu tetapi minim dukungan. Tahun ini, RUU tersebut mendapat banyak dukungan dari perusahaan teknologi termasuk Facebook, Microsoft, Amazon dan Google.
Jika itu menjadi resmi menjadi kebijakan baru, maka adopsi AI dalam pemerintahan akan berguna untuk memilah volume data yang kadang-kadang kurang dimanfaatkan. Perlu diketahui, bahwa Teknologi AI memang diprediksi semakin banyak digunakan oleh manusia di tahun 2019 ini.
Pada sebuah wawancara, Hendra Lesmana, selaku Country General Menager Dimension Data Indonesia, ada beberapa tren yang akan menentukan lanskap teknologi bisnis di tahun depan, salah satunya dalah penggunaan AI.
Menurutnya, sejak tahun 2018 penggunaan teknologi ini sudah diperkenalkan sehingga tahun depan akan semakin banyak dirasakan.
{Baca juga: Riset: Teknologi AI akan Semakin Banyak Digunakan di 2019}
“Highlight overall 2019 akan melihat lebih banyak lagi teknologi tersebut ke kehidupan sehari-hari. Jadi saya melihat ada penggunaan AI yang lumayan signifikan,” ujar Hendra di Jakarta Selasa (18/12). (NM/FHP)
Sumber: Engadget