spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

Kacau! Robot Telemedis “Berani” Vonis Pasien di Depan Keluarga

Telko.id, Jakarta – Prediksi yang menyatakan bahwa profesi manusia akan sepenuhnya diambil alih oleh robot sepertinya tidak akan terjadi. Sebab, ada beberapa bidang yang dilakukan oleh manusia dan tidak bisa digantikan oleh robot, salah satunya adalah telemedis untuk memberikan vonis pasien.

Telemedis memungkinkan dokter dan pasien berkomunikasi tanpa harus tatap muka secara langsung. Caranya, bisa mengandalkan video call maupun teknologi lain untuk memandu pasien melakukan tindakan medis atau konsultasi.

Dilansir New York Times, keluarga seorang pasien bernama Ernest Quintana (78) marah besar kepada Kaiser Permanente Medical Center, Fremont, California, Amerika Serikat. Gara-garanya, dokter menggunakan robot telemedis untuk menggantikannya.

{Baca juga: Hati-hati! Ada Video Bunuh Diri di YouTube Kids}

Pada suatu hari, Quintana mendapat kunjungan dari sebuah robot dengan layar yang menampilkan video sang dokter di lokasi lain. Lewat layar monitor, dokter menyampaikan bahwa Quintana divonis tidak bisa selamat dari penyakitnya.

Seperti dikutip Telko.id, Senin (11/03/2019), Quintana divonis tidak bisa bertahan hidup lama mengingat punya penyakit paru-paru kronis. Sang anak, Catherine Quintana menyatakan sangat marah atas cara yang dilakukan oleh sang dokter.

“Seharusnya dokter datang dan berada di samping ranjang pasien,” ungkap Catherine penuh emosi. “Saya takut dan cemas dengan reaksi Chaterine. Saya bisa melihat kekecewaannya, juga kakek,” timpal Annalisia Wilharm, cucu Quintana.

{Baca juga: Awas! Banyak Video Operasi Plastik ‘Abal-abal’ di YouTube}

Ia menambahkan, selama ini Quintana sudah mengalami penurunan kemampuan pendengaran. Dengan kata lain, Catherine harus menyampaikan ulang vonis dokter ke telinga Quintana karena suara dari layar di robot kurang bisa terdengar.

Pihak rumah sakit mengaku sudah berkomunikasi dengan keluarga Quintana. Perwakilan Kaiser Permanente Medical Center, Gaskill Hames, menyatakan bahwa teknologi itu digunakan untuk membantu rumah sakit melayani pasien. (SN/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU