Telko.id, Jakarta – Ada saja masalah yang ditimbulkan oleh game online seperti PUBG misalnya. Baru-baru ini misalnya, seorang wanita muda berusia 20-an tahun gugat cerai suaminya karena dilarang main PUBG.
“Kejadian aneh” ini diungkapkan oleh Captain Wafa Khalil Al Hosani, Director of the Social Center di Kepolisian Ajman, Uni Emirat Arab.
Ia mengaku menerima kasus yang sangat aneh dibanding kasus-kasus perceraian lainnya karena melibatkan sebuah game. Menurut Al Hosani, seorang wanita datang ke kantornya dan mencari bantuan untuk menyelesaikan kasus gugatannya itu.
{Baca juga: Cara Gampang Ganti Nama Karakter di PUBG Mobile}
“Wanita itu meminta cerai karena merasa haknya untuk memilih hiburan yang disukai dirampas. Padahal, ia mendapat kenyamanan dari bermain game,” terang Al Hosani seperti dilaporkan oleh Gulfnews, seperti dikutip Telko.id pada Senin (29/04/2019).
“Selama bermain game, ia juga sudah memberi batasan-batasan tertentu, seperti mematikan opsi percakapan agar tak terhubung dengan orang asing. Ia mengaku hanya bermain dengan teman dan keluarganya,” tambah Al Hosani.
Wanita itu juga menyebut suaminya takut sang istri menjadi ketagihan game yang bisa mengakibatkannya lupa menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga. Ia juga menyebut, kalau suaminya tak menganggap pelarangan itu sebagai pengekangan kebebasan.
{Baca juga: Resmi Cerai, Janda Bezos Jadi Wanita Terkaya Ketiga Dunia}
Al Hosani juga menceritakan sebuah kasus lain di mana seorang ibu dari bocah berusia 13 tahun datang ke kantornya dan mengadukan kecanduan anaknya pada PUBG. “Ia tidak mengerjakan PR, tidak makan secara teratur. Ketika akses ke game diblok, ia malah mengisolasi diri dan terpaksa dirawat di rumah sakit,” tambahnya.
Lebih lanjut, Al Hosani menyebut bahwa PUBG banyak dimainkan oleh pelajar sekolah. Pada suatu titik, game tersebut bisa membuat anak-anak mengisolasi dirinya sendiri dari dunia luar, termasuk keluarga. (BA/FHP)
Sumber: Gulfnews