Telko.id, Jakarta – Kefanatikan yang terlalu berlebihan justru membuat orang kehilangan akal sehatnya. Seperti yang dilakukan seorang gadis di China bagian timur nyaris tewas setelah melakukan operasi pengangkatan sel telur, hanya demi sebuah iPhone XS Max.
Gadis berusia 20 tahun itu menjalani operasi pengangkatan sel telur. Ia nekat melakukannya demi bisa membeli iPhone XS Max. Rencananya, sel telur yang diangkat akan dijual di pasar gelap.
Dilansir DailyMail, gadis yang tak disebutkan namanya itu mendatangi sebuah klinik ilegal di China. Di sana, ia disuntik sebanyak 10 kali guna menyetimulasi sel telur sebelum diambil.
Namun, tiga hari pascaoperasi, kesehatannya langsung menurun. Ia mengalami perut kembung dan sulit bernapas.
Merasa khawatir, ia kemudian memeriksakan diri ke dokter. Ia divonis mengidap sindrom hiperstimulasi ovarium, yakni suatu kondisi yang bisa terjadi saat sel telur menjadi kelewat terstimulasi untuk pertumbuhan telur dan cairan menumpuk di sekitarnya.
{Baca juga: Usai Dioperasi, Tentara Ini Punya Telinga Pengganti di Lengan}
“Lebih dari lima liter cairan dikuras dari perutnya. Indung telurnya melebar seakan ia hamil tujuh bulan atau delapan bulan. Ia sangat kesakitan dan kesulitan bernapa. Nyawanya terancam,” kata ginekolog dr Hu Jinhui, seperti dikutip Telko.id, Jumat (22/3/2019).
Gadis tersebut sempat menjual sel telurnya seharga 10.000 yuan atau setara Rp 21 juta. Ia pun kesampaian membeli iPhone baru. Ia melakukannya karena iri dengan teman-temannya yang memiliki iPhone XS Max. Lagipula, ia tergiur iklan online soal donor sel telur.
Di China, praktik donor ilegal memang bukan hal aneh. Pada 2016, seorang gadis 17 tahun asal Guangzhou nyaris tewas setelah menjual 21 sel telurnya. Ada juga seorang pria asal Anhui mengalami lumpuh usai menjual ginjalnya demi bisa membeli iPhone dan iPad terbaru.
{Baca juga: Ibu Ini Kaget, Bayi di Dalam Rahimnya Pakai “Headphone”}
Otoritas di China telah berusaha untuk menutup semua klinik ilegal penukaran sperma, sel telur, dan janin. Klinik tersebut semakin banyak karena permintaan pasangan tak subur untuk mencoba hamil setelah kebijakan satu anak dihapuskan kian gencar.
Sumber: Daily Mail