spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...

ARTIKEL TERKAIT

ITU: Perlu Aturan Tentang ‘Privacy dan Security’ di Era Internet of Things

Telko.id – Era Internet of Things yang akan menghubungkan satu perangkat terhubung dengan perangkat lain dan melahirkan banyak kemudahan bagi manusia sangat ditunggu-tunggu. Pada era itu, berbagai industry akan saling terhubung dan begitu banyak data yang lalu lalang. Lalu bagaimana dengan keamanan data-data tersebut dan tentu saja interoperability antar perangkat? Hal ini menjadi perhatian International Telecommunication Union atau ITU.

ITU meliris laporan “Harnessing the Internet of Things for Global Development,” yang merupakan hasil kerjasama dengan Cysco Sytem. Pada laporan tersebut terlihat bahwa dengan menggunakan teknologi Internet of Things (IOT) untuk memecahkan berbagai masalah yang mendesak di Negara berkembang. Seperti masalah pertanian, pengelolaan ternak, deteksi dan pencegahan bencana alam dan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan yang lebih efisien sehingga mampu meningkatkan pelayanan.

Menurut laporan itu, ada sejumlah definisi dari IOT. ITU Mendefinisikan sebagai “infrastruktur global untuk informasi masyarakat yang memungkinkan dilayani secara canggih dengan menggunakan interkoneksi, baik secara physical maupun virtual. Dan berdasarkan interoperability teknologi informasi dan komunikasi yang sudah ada maupun yang akan dikembangkan.

IOT dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti monitoring pemberian vaksin dan penyimpanan secara real time dengan menggunakan thermometer, kamera maupun sensor yang terhubung dengan smartphone dan tablet yang dimiliki oleh petugas. Dengan demikian petugas pun mampu melakukan diagnosis jarak jauh dan menentukan tindakan yang akan dilakukan.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa IOT ini dapat digunakan untuk mencerminkan kondisi masyarakat di suatu daerah dengan menggunakan social media. Hal ini akan mempercepat penanganan ketika ada wabah atau potensi kekerasan yang mungkin akan timbul.

Di sisi lain, dengan infrastruktur yang sama di mana setiap orang membuat, menyimpan dan berbagai informasi terdapat celah yang membahayakan untuk privasi dan keamanan masyarakat. Apalagi, kita bicara tentang data dalam jumlah besar dan banyak.

Untuk itu, dalam pengembangan IoT ini diperlukan peraturan, termasuk perijinan, standard, keamanan dan privasi. Menurut laporan tersebut, strategi untuk melindungi privasi adalah wajib memperhitungkan berbagai risiko dari berbagai sumber yang berbeda serta beradaptasi dengan peraturan daerah. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU