Telko.id – Peran penting IoT dalam bangkitnya perekonomian Indonesia akibat terdampak pandemic covid-19. Bagaimana tidak, banyak masyarakat yang kini menjaga jarak dan tidak berpergian untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut. Membuat banyak perusahaan pun yang mencoba masuk atau tranformasi ke digital sebagai salah satu solusi. Hal ini terungkap dalam webinar yang diselenggarakan oleh Smartfren Business.
Webinar ini merupakan kali ke dua yang diadakan oleh Smartfren Business. Kali ini mengusung topik “Opportunities & Role of Advanced Technology in New Normal : How to Sustain & Accelerate Business Growth Utilizing Internet of Things (IoT)” pada tanggal 23 Juli 2020 lalu, via Zoom.
Webinar ini menampilkan pembicara Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia Teguh Prasetya yang memaparkan mengenai peran penting IoT sebagai medium peningkatan bisnis. Selain itu hadir juga CEO Smartfren Business Ranga Kalyanasundaram dan Head of IoT Solutions Smartfren Business Hendra Sumiarsa.
CEO Smartfren Business Ranga Kalyanasundaram memperkenalkan layanan dan solusi IoT yang tepat untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis, dan Head of IoT Solutions Smartfren Business Hendra Sumiarsa yang berbagi pengetahuan mengenai solusi IoT yang harus diinvestasikan untuk bisnis.
“Teknologi dapat digunakan untuk membantu kita bertahan dan unggul di era Kebiasaan Baru di Indonesia. Melalui koneksi internet 4G dari Smartfren dan perangkat-perangkat IoT, perusahaan bisa menerapkan otomasi pada berbagai aspek operasional,” ujar Rangga.
Perangkat tersebut termasuk alat untuk memantau armada, memantau kapasitas penyimpanan, hingga sekadar mengelola pencahayaan di bangunan kantor dan jalan. Otomasi menggunakan IoT tersebut diklaim Rangga mampu menjadikan kinerja lebih efisien dan unggul.
Smartfren Business menawarkan produk mencakup kebutuhan IoT untuk smart transport dan logistik, peralatan air cerdas, lampu jalan cerdas, dan platform manajemen konektivitas. Hendra juga dalam menjelaskan cara perusahaan telekomunikasi memainkan peranan dalam mendukung implementasi solusi IoT.
Smartfren Business memungkinkan penyediaan layanan konektivitas terkendali vital untuk digunakan pada semua solusi IoT. Lini bisnis lain Smartfren ini menilai IoT relevan dengan adaptasi kebiasaan baru yaitu less contact economy, digital enabled business dan health protocol.
Baca juga : Smartfren Business dan HPE Kerjasama Bantu Digitalisasi Perusahaan
Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, industri 4.0 dinilai dimungkinkan oleh beberapa teknologi sekaligus, dari lapis platform, komputasi awan, kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT).
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia, Teguh Prasetya dalam pemaparannya mengatakan peran penting IoT dalam membantu bertahan dan bangkitnya industri yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Peran penting IoT ini akan membantu kualitas digitalisasi perusahaan, sehingga berdampak pada produktivitas. Implementasi IoT diprediksi dapat mempengaruhi berbagai sektor kunci dalam industri di Indonesia.
Efeknya diperkirakan dapat mendorong produktivitas manufaktur, retail, transportasi, pertambangan, pertanian, telekomunikasi dan kesehatan hingga mencapai nilai USD120 miliar pada 2025.
“Saat ini kita melihat ada 175 juta rakyat yang siap untuk digitalisasi dan tranformasi ke arah yang lebih baik,” tutur Teguh. Ia menambahkan, untuk menjadi negara yang berdampingan dengan perangkat IoT, ada beberapa unsur yang harus saling bekerjasama.
- Pemerintah
Lini pertama yang harus menjadi garda terdepan adalah Pemerintah Indonesia. Pasalnya pemerintah bertugas untuk penyedia regulasi yang ada. Selain itu, tugas yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah pembangunan infrastruktur yang mempuni. Indonesia sampai saat ini diketahui masih dalam tahap pengembangan koneksi 4G yang lebih baik. Namun tidak menutup kemungkinan kalau dalam waktu dekat akan segera mempersiapkan 5G bagi seluruh masyarakat.
- Sektor Privat
Pada lini ini, keberadaan produsen dan provider menjadi kunci untuk ketersediaan produk IoT. Provider dirasa memiliki kewajiban untuk ketersediaan jaringan dengan bandwith yang lebih baik dan merata. Seperti yang kita tahu, produk-produk IoT memerlukan konektivitas yang stabil untuk bisa beroperasi. Sedangkan, merek-merek dagang perangkat IoT harus menyediakan barang yang berkualitas untuk pengguna.
Publik
Selanjutnya adalah publik yang berfungsi sebagai pengguna perangkat IoT. Lebih dari itu, publik juga bisa membuat komunitas sebagai bentuk organisasi yang bisa menghubungkan antara pengguna dengan produsen. Dengan begitu, kekurangan-kekurangan yang terjadi pada sebuah produk IoT dapat diminimalisir di kemudian hari.
- Akademisi
Meski sama-sama berada di level pengguna, namun akademisi diharapkan bisa memiliki peran lebih dibandingkan pemakai IoT biasa. Akademisi yang berkompeten pada IoT diharapkan bisa menjadi edukator pada kahalayak awam agar tidak terjadi kesalahan konsep produk.
- Media
Faktor terakhir yang bisa mempercepat IoT di Indonesia adalah media. Teguh menyatakan bahwa media hadir sebagai penyalur antara hasil pemikiran yang ada di masyarakat kepada pemerintah sebagai regulator. Seperti halnya sekarang, dimana marak terjadi pencurian data pribadi. Pemerintah diharapkan agar lebih cepat melakukan pengesahan RUU Pencurian Data Pribadi (PDP).