Telko.id, Jakarta – Instagram menghentikan kerja sama dengan mitra iklan Hyp3r. Alasannya karena aplikasi tersebut diketahui telah melanggar aturan dengan diam-diam mengumpulkan data pengguna Instagram.
Dilansir Telko.id dari Engadget pada Kamis (08/08/2019), Hyp3r dilaporkan mengeksploitasi keamanan Instagram untuk mengumpulkan lokasi spesifik dari jutaan postingan di Instagram.
Berdasarkan laporan dari Business Insider, agensi tersebut juga menyimpan data Instagram Story (Instastory) serta data dari profil pengguna.
Hasilnya pengguna merasa tidak nyaman dengan iklan mereka seperti tiba-tiba menuliskan komentar dari postingan pengguna. Seperti diketahui jika aturan Facebook selaku pemilik Instagram melarang mitra untuk mengumpulkan data secara sepihak tanpa persetujuan dari Facebook.
{Baca juga: Jakarta Mati Listrik, Facebook dan Instagram Ikutan Down}
Dalam sebuah pernyataan, kepala Hyp3r Carlos Garcia menyatakan bahwa sistem pemasarannya sesuai dengan peraturan privasi konsumen dan Ketentuan Layanan jejaring sosial.
Dia juga menyatakan bahwa perusahaan tidak pernah melihat konten pribadi, meskipun itu tidak sepenuhnya benar ketika perusahaan dapat melihat story pengguna.
Facebook jelas tidak setuju dan menyatakan jika perilaku Hyp3r tidak disetujui dan melanggar kebijakan mereka. Facebook juga telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah pengikisan data serupa.
Selain menghapus kerja sama dengan Hyp3r, mitra iklan harus melakukan login untuk mengakses halaman lokasi dan memperbaiki sistem keamanan.
Meskipun langkah tersebut disambut baik oleh aktivis privasi, kasus ini juga menggambarkan jika masih ada celah keamanan di ekosistem Facebook. Apalagi Facebook memasukkan Hyp3r sebagai bagian dari daftar Mitra Pemasaran yang tepercaya.
{Baca juga: Instagram akan Hapus Akun yang Sering Langgar Aturan}
Instagram mulai tegas dengan pengguna dan mitra iklan yang melanggar aturan. Sebelumnya Instagram mengeluarkan kebijakan baru bagi pengguna. Aplikasi berbagi video ini akan menghapus akun-akun yang selama ini sering melakukan pelanggaran di platform berbagi foto dan video tersebut.
Aplikasi berbagi foto itu akan menghapus akun akan menghapus akun yang memiliki sejumlah pelanggaran dalam presentase dalam jangka waktu tertentu. [NM/HBS]
Sumber: Engadget