Telko.id – Besok, pesta demokrasi, Pemilihan umum Presiden dan Legislatif 2019 akan berlangsung serentak di seluruh Indonesia. Tak pelak, operator pun harus bersiap akan kenaikan trafik di tempat-tempat pemilihan atau TPS.
Tidak terkecuali perusahaan penyedia jasa layanan telekomunikasi 4G LTE, Smartfren Telecom. Guna mendukung kelancaran pemilu 2019, Smartfren melakukan langkah optimasi jaringan di semua area layanannya.
“PEMILU 2019 ini merupakan sebuah ajang besar dengan skala nasional, kami sendiri memprediksi akan terjadi kenaikan traffic data antara 5 – 10%. Dimana yang akan menjadi penyumbang kenaikan tersebut adalah kegiatan di media sosial, serta streaming di beberapa channel media karena ada quick count atau penghitungan cepat”. Ujar Munir Syahda Prabowo, VP Technology Relations and Special Project Smartfren.
“Meski demikian, kami menyatakan siap untuk menghadirkan konektivitas jaringan yang prima selama proses berlangsung, dan untuk lebih menegaskan hal tersebut kami lakukan optimasi jaringan khususnya di daerah daerah pemukiman serta lokasi tempat pemungutan suara (TPS)”. Tambah Munir.
Selain itu Smartfren juga memastikan kehadiran produknya baik kartu perdana ataupun voucher isi ulang, baik unlimited atau kuota super besar, disetiap counter handphone dan juga sentra penjualan pulsa.
Jika Smartfren hanya memproyeksikan kenaikan 5-6% saja saat Pemilu. Telkomsel lebih tinggi lagi. Maklum saja, operator ini merupakan operator terbesar di Indonesia. Setidaknya, saat Pesta Demokarasi PEMILU yang juga berdekatan dengan momen Ramadhan dan Idul Fitri. Telkomsel telah menyiapkan dan memastikan infrastruktur jaringan agar selama masa tenang, Pilpres, Hari Pemilihan hingga Pengumuman, layanan komunikasi berjalan lancar dan tidak ada gangguan ataupun kendala yang berarti.
Hal yang sama juga diproyeksikan oleh Indosat Ooredoo. “Perusahaan memprediksi akan terjadi kenaikan trafik telekomunikasi saat berlangsungnya Pemilu, dimana untuk layanan suara dan SMS relative tidak mengalami kenaikan, namun trafik layanan data akan mengalami kenaikan berkisar antara 5-7%,” Turina Farouk, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo.
Namun, Telkomsel memproyeksikan jauh lebih tinggi dari kedua operator tersebut. Maklum, operator ini juga memiliki pelanggan yang jauh lebih besar.
“Seiring dengan meningkatnya masyarakat dalam memanfaatkan layanan digital, trafik layanan suara diprediksi mengalami penurunan sekitar 7,4% atau sekitar 1,1 milyar menit, demikian juga untuk trafik layanan SMS diperkirakan cenderung menurun sekitar 4% atau sekitar 500 juta SMS) dibandingkan hari biasa,” ujar Denny Abidin, GM External Corporate Communications Telkomsel dalam pernyataan tertulisnya.
Trafik layanan data atau payload diperkirakan meningkat lebih dari 15,8% (atau lebih dari 18.000 Tera Byte) dibandingkan hari biasa. Umumnya pada periode ini layanan data digunakan pelanggan untuk berkomunikasi dan berinteraksi melalui layanan media sosial dan pesan instan.
Untuk mengamankan selama PEMILU, Telkomsel pun telah melakukan optimalisasi jaringan di lebih dari 1.400 titik yang terdiri dari KPU Pusat, KPU Daerah, TPS, Bawaslu, Kantor Kepolisian dan Militer di seluruh Indonesia. (Icha)