Telko.id – Target Indonesia untuk mencapai proyeksi e-Commerce pada 2020 130 miliar US$ tentu banyak yang harus dilakukan pemerintah dan semua ekosistem yang berada didalamnya. Termasuk juga para tenaga programmer yang dinyatakan oleh Shinta, CEO dari Bubu bahwa Indonesia sangat kekurangan.
“Indonesia sangat kekurangan tenaga programmer yang handal. Handal dalam arti bukan hanya sekedar membuat aplikasi saja, tetapi juga memaintaince transaksi yang jumlah nya kini semakin besar. Tentu, kualitas tenaga programmer ini juga harus lebih advance,” Shinta Dhanuwardoyo, Founder dari Bubu.com dan IDByte.
Memang, programmer ini sangat dibutuhkan untuk hampir semua bisnis. Terutama bisnis yang akan melakukan trasformasi ke digital. Namun, programmer yang seperti apa yang dibutuhkan? Tentu kualifikasinya harus tepat. Setidaknya, dari perguruan tinggi juga harus siap untuk mempersiapkan lulusan nya agar sesuai dengan kebutuhan industri. Misalnya, programmer yang handal untuk mengantisipasi trafik dan transaksi yang semakin tinggi.
Di pemerintah juga tidak dapat bekerja sendirian dan tidak ada dana. Itu sebabnya, Kemenkominfo banyak melakukan kerjasama dengan berbagai pihak agar dapat membentuk ekosistem yang baik termasuk pemerintah mendukung kegiatan seperti IDByte.
“Kami selalu senang mendukung IDByte dari tahun ke tahun, yang ikut mendorong tumbuhnya bisnis berbasis digital dan teknologi. Terutama dengan melakukan penelitian mengenai Gen C tersebut dapat membesarkan e-commerce di Indonesia.” menurut Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Semuel menambahkan untuk memperoleh 1000 startup saja membutuhkan setidaknya 100.000 programmer. Artinya, Indonesia membutuhkan banyak programmer handal. Jadi, pengusaha juga harus aktif menginformasikan pada kami agar kami juga bisa menggerakan dan membuat program sesuai dengan kebutuhan industri.
Bagi Indosat yang memiliki banyak kegiatan untuk mendorong terbentuknya ekosistem digital yang ideal selalu melakukan kegiatan ke kampus. “Selain mencari talent yang berbakat untuk menjadi programmer tetapi juga untuk mempertemukan para talent berbakat di masyarakat dengan para investor,” kata Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo.
Deva juga menambahkan bawa Indosat juga memiliki kegiatan IdeaBOx dan IWIC yang setiap tahun digelar. Dengan turut serta pada IDByte ini, maka Indosat akan mengawinkan semua potensi yang muncul untuk membentuk ekosistem yang ideal.
Indosat Ooredoo IDByte 2017 kali ini mengusung tema ‘Connected’, yang akan menghadirkan serangkaian acara yakni Virtual Startups Hunt, Bubu Awards v.10, Pameran, Seminar hingga Konferensi sebagai puncaknya. Diselenggarakan pada 26 – 28 September 2017 di Pacific Place, Jakarta, acara ini mendatangkan banyak pembicara dari berbagai perusahaan teknologi dan instansi ternama yang membawa gagasan-gagasan inspiratif, antara lain dari Indosat Ooredoo, Go-Jek, Instagram, Disney, Linkedin, Harvard Business School Angels Alumni, dan masih banyak lagi.
Tema Connected dipilih guna memahami kaitan teknologi digital dan masyarakat saat ini, terutama kecenderungan pola perilaku Generation C atau Gen C dalam mengonsumsi konten. Bubu.com bekerja sama dengan MARS Indonesia juga sedang melakukan penelitian mengenai Gen C di Indonesia. Gen C sendiri adalah istilah untuk kelompok psikografis yang dilihat dari pola konsumsi konten mereka yang cenderung menunjukkan karakteristik creation, curation, connection, dan community, tanpa terbatas rentang usia. Hasil penelitian ini akan diluncurkan pada Konferensi Indosat Ooredoo IDByte 2017. (Icha)