Telko.id, Jakarta – Perusahaan teknologi Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) menyatakan bahwa mereka tetap setia bersama Huawei. Perusahaan ini tidak “ikut-ikutan” memutuskan kerja sama karena kebijakan embargo Huawei yang dilakukan oleh Amerika Serikat.
Dilansir dari Reuters, Jumat (24/05/2019), TSMC selama ini bekerja sama dengan Huawei dalam pengembangan chipset HiSilicon.
Menurut juru bicara TSMC, kerja sama antara kedua perusahaan akan terus berjalan meskipun banyak perusahaan lain yang embargo Huawei karena kebijakan Amerika Serikat.
Salah satu pihak yang memutuskan hubungan adalah ARM, yang menjadi pukulan besar karena prosesor HiSilicon Kirin untuk smartphone Huawei menggunakan desain dari ARM baik untuk CPU dan GPU.
{Baca juga: TSMC Diserang Virus, Rilis iPhone Terbaru Terancam?}
Pada bulan Januari, Huawei sempat meluncurkan Tiangan, chip inti 5G pertama di dunia. Namun, chip ini termasuk desain ARM, jadi ada kemungkinan chip 5G tersebut akan terkena dampak pemutusan kerja sama.
Keterlibatan ARM yang turut meninggalkan Huawei sempat menimbulkan tanda tanya. Apalagi ARM bukanlah perusahaan AS, karena mereka berbasis di Inggris, dan dimiliki oleh SoftBank dari Jepang.
Ternyata, ARM memang harus mematuhi aturan AS karena mereka mengembangkan beberapa desain prosesor di wilayah Negeri Paman Sam, seperti Austin, Texas, dan California.
{Baca juga: Huawei Ditinggal ARM, Nasib P30 Pro dkk Terancam?}
Huawei sendiri mengomentari masalah ini. Mereka mengakui tekanan akibat dari keputusan yang diakibatkan oleh masalah politik.
“Kami menghargai hubungan dekat kami dengan mitra kami, tetapi mengakui tekanan beberapa dari mereka, sebagai akibat dari keputusan bermotivasi politik,” ujar Huawei.
“Kami yakin situasi yang dapat disesalkan ini dapat diselesaikan dan prioritas kami tetap untuk terus memberikan teknologi dan produk kepada pelanggan kami di seluruh dunia,” pungkas mereka. (NM/FHP)