Telko.id – Pasar smartphone China hanya mencatat pertumbuhan tipis 1% pada periode April–Juni 2025. Angka ini menjadi indikasi bahwa konsumen masih berhati-hati dalam berbelanja perangkat baru.
Namun, di tengah stagnasi ini, dua raksasa teknologi—Huawei dan Apple—justru menunjukkan performa yang mengesankan.
Laporan terbaru dari Counterpoint Research mengungkapkan bahwa Huawei diprediksi menjadi pemimpin pertumbuhan dengan kenaikan pengiriman sebesar 12%.
Sementara itu, Apple menjadi satu-satunya merek lain dalam lima besar yang mencatat pertumbuhan positif, yakni sebesar 8%. Lalu, apa yang membuat kedua brand ini tetap unggul di tengah pasar yang lesu?
Faktor utama di balik kesuksesan Huawei adalah program subsidi pemerintah China yang mencakup smartphone, tablet, smart band, dan smartwatch dengan harga di bawah CNY 6.000 (sekitar Rp13,8 juta).
Program ini memberikan diskon satu kali sebesar CNY 500 (Rp1,15 juta) dan berhasil mendongkrak penjualan selama festival belanja 618. Namun, ada kekhawatiran bahwa program ini mungkin akan dikurangi pada paruh kedua tahun ini.
Huawei: Manfaatkan Momentum Subsidi Pemerintah
Huawei tidak hanya mengandalkan subsidi, tetapi juga merilis serangkaian perangkat yang menarik minat konsumen. Dengan strategi pemasaran yang tepat, brand asal China ini berhasil memanfaatkan momen festival belanja 618 untuk meningkatkan penjualan.
Namun, tantangan tetap ada jika program subsidi dikurangi, karena hal ini bisa memengaruhi daya beli konsumen.
Apple: Diskon Jadi Senjata Ampuh
Di sisi lain, Apple berhasil mencatat pertumbuhan 8% berkat diskon yang ditawarkan menjelang festival 618. Seri iPhone 16 menjadi andalan, menunjukkan bahwa konsumen China masih memiliki apresiasi tinggi terhadap produk premium.
Namun, dengan adanya kebijakan tarif baru AS, harga iPhone di masa depan bisa melambung tinggi.
Baca Juga:
Masa Depan Pasar Smartphone China
Dengan pertumbuhan yang hampir datar, industri smartphone China menghadapi tantangan besar. Merek-merek lokal seperti Honor dan BBK Group (Oppo, Vivo, Realme) juga terus berinovasi untuk bersaing.
Namun, Huawei dan Apple tampaknya masih menjadi pilihan utama konsumen, setidaknya untuk saat ini.
Apakah tren ini akan berlanjut di kuartal berikutnya? Jawabannya tergantung pada kebijakan pemerintah, strategi diskon, dan inovasi produk.
Satu hal yang pasti—persaingan di pasar smartphone China semakin panas, dan hanya yang terkuat yang akan bertahan. (Icha)