Telko.id, Jakarta – Huawei akhirnya buka suara terkait dicabutnya dukungan Android di smartphone Huawei oleh Google. Brand asal China ini berkomitmen untuk memberikan pembaruan keamanan dan layanan bagi perangkat yang sudah beredar di pasaran.
“Huawei akan terus menyediakan pembaruan keamanan dan layanan purna jual untuk semua produk smartphone serta tablet Huawei dan Honor yang ada, yang telah dijual dan yang masih tersedia secara global,” kata pihak Huawei.
Seperti diketahui, smartphone Huawei terancam kehilangan akses ke pembaruan sistem operasi Android di masa mendatang. Penyebabnya, Alphabet sebagai induk perusahaan Google telah menghentikan kerja sama bisnisnya dengan mereka.
Keputusan ini membuat perusahaan terancam tidak bisa memanfaatkan berbagai layanan, termasuk software, hardware dan sistem operasi, kecuali yang tersedia secara publik melalui lisensi open source.
{Baca juga: Smartphone Huawei Terancam Tidak Didukung Android Lagi}
“Huawei hanya dapat menggunakan versi publik Android dan tidak akan bisa mendapatkan akses ke aplikasi dan layanan dari Google,” tegas sumber dari Reuters.
Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Selasa (21/05/2019), Huawei berencana ingin membangun ekosistem perangkat lunak yang aman dan berkelanjutan. Tujuannya, mereka ingin memberikan pengalaman terbaik bagi semua pengguna secara global.
Pernyataan brand ini dinilai sesuai dengan kebijakan Google sebelumnya. Google menjelaskan jika larangan pemakaian Android hanya berlaku untuk smartphone terbaru Huawei. Sedangkan bagi smartphone yang telah dirilis, masih akan didukung Android meskipun tidak ada lagi pembaruan.
{Baca juga: Tenang, Google Tetap Kasih “Keringanan” untuk Huawei}
Tidak jelas apa yang akan terjadi di masa depan untuk brand tersebut. Akan tetapi, kasus ini mirip dengan apa yang terjadi pada ZTE di masa lalu, ketika perusahaan akhirnya mencapai kesepakatan dengan pemerintah Amerika Serikat.
Sementara itu, Google tidak sendirian dalam menarik urusan bisnis mereka dengan Huawei. Sebab, Qualcomm dan Intel dilaporkan juga menangguhkan bisnis mereka dengan perusahaan yang dipimpin oleh Ren Zhengfei ini. (NM/FHP)