Telko.id, Jakarta – HSBC menghadirkan transaksi letter of credit atau LC blockchain pertama berdenominasi Yuan. Mereka melakukannya untuk merampingkan bisnis tradisional yang berbasis kertas.
HSBC, seperti halnya bank lain, telah menggunakan teknologi buku besar digital atau blockchain untuk mempermudah birokrasi dalam pendanaan perdagangan, selain meminimalisasi pemakaian kertas.
{Baca juga: Netizen China Pakai Blockchain Sebarkan Berita yang Disensor}
Dengan transaksi pertama menggunakan mata uang China, HSBC menandai langkah maju dalam penggunaan platform pembiayaan perdagangan Voltron yang dikembangkan oleh delapan perbankan.
Selain HSBC, dua dari delapan bank tersebut, seperti dikutip Telko.id dari Reuters, Selasa (3/9/2019), adalah BNP Paribas dan Standard Chartered. Namun begitu, transaksi pertama masih percobaan.
Ajay Sharma, kepala perdagangan global dan piutang keuangan HSBC regional untuk Asia-Pasifik, mengatakan bahwa kemajuan sedang dilakukan menuju proposisi penuh dan bisa menjadi model komersial.
{Baca juga: HARA Tampil Sebagai Top 8 Startups Berbasis Blockchain}
“Kami berharap bisa punya sesuatu pada akhir tahun atau kuartal pertama tahun depan. Kami akan tahu berapa biayanya dan di titik mana. Banyak bank yang mungkin akan membuat keputusan,” katanya.
HSBC menggadang, melalui teknologi tersebut, biaya unit untuk melakukan transaksi bisa turun secara signifikan. Demikian pula dengan manfaat lain, terutama kecepatan pelayanan kepada nasabah. [SN/HBS]
Sumber: Reuters