Telko.id, Jakarta – Google mengambil langkah proaktif terkait perang dagang Amerika Serikat dan China. Perusahaan tersebut memindahkan pabrik Hardware miliknya, Nest dari negara China ke Taiwan.
Nest di China selama ini memproduksi perangkat keras server yang diekspor ke Amerika Serikat. Langkah Google ini untuk menghindari dampak yang lebih besar dari perang dagang antar kedua negara tersebut.
Selain Taiwan, Google juga menggeser pabriknya ke Malaysia. Nantinya produksi Assistant Smart Display, Speaker, Pixel 3, Nest Hub, Nest Hub Max dan perangkat rumah pintar lainnya diproduksi di sana.
Tentu saja, seperti dilansir Telko.id dari 9to5Google, dibandingkan dengan Apple, Google memproduksi perangkat keras dalam skala yang jauh lebih kecil.
{Baca juga: Gara-gara Perang Dagang AS-China, Bisnis Display Lesu}
Sementara itu, Google mengumumkan pada bulan Maret lalu bahwa mereka memperluas kehadirannya di Taiwan dengan kampus baru dan rekrutmen pegawai.
Ini akan memungkinkan Google untuk menggandakan ukuran tim yang bekerja pada perangkat keras dan perangkat lunak. Bloomberg mencatat bahwa transisi ini merupakan keuntungan bagi industri manufaktur Taiwan.
Perang dagang memang membuat perusahaan asal AS memindahkan pabriknya dari China. Sebelumnya Apple juga terlebih dahulu memindahkan pabriknya.
Perusahaan pemasok perangkat Apple, yakni Pegatron, akan memindahkan produksi non iPhone dari China ke Indonesia mulai bulan depan.
{Baca juga: AS-China Perang Dagang, Pabrik Apple Pindah ke Indonesia}
Pada bulan Juni 2019, Pegatron akan beroperasi di Indonesia melalui PT Sat Nusapersada yang berpusat di Kota Batam, Kepulauan Riau. Pegatron sendiri telah menginvestasikan USD$ 300 juta atau Rp 4,3 Triliun untuk perbaikan 2 fasilitas manufaktur di Indonesia.
Tetapi pemindahan Pegatron mengakibatkan hilangnya pekerjaan bagi pekerja China yang tampaknya telah menjadi target pertama perang dagang antara AS dan China. [NM/HBS]
Sumber: 9to5Google