spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

ARTIKEL TERKAIT

Hey Milenial! Kalian Bisa “Bertanduk” Gara-gara Smartphone Lho

Telko.id, JakartaGenerasi milenial dinilai mulai bertanduk di tengkorak mereka. Kok bisa? Menurut sebuah studi oleh ilmuwan bernama David Shahar dan Mark G L Sayers, itu merupakan respon manusia terhadap kehidupan modern saat ini.

Dilansir dari Ubergizmo, tanduk tersebut tumbuh di pangkal tengkorak kaum muda. Kondisi itu dikenal dengan istilah pembesaran oksipital eksternal.

Dikutip Telko.id, Jumat (21/06/2019), pembesaran oksipital eksternal lebih menyerang mereka yang berusia 18 tahun sampai 30 tahun. Dijelaskan para peneliti, tanduk itu merupakan respons evolusioner terhadap kehidupan modern manusia.

{Baca juga: Disebut “Orang Gila”, Pria Ini Mantap jadi YouTuber}

Para peneliti menyebut, pembesaran oksipital eksternal terjadi karena saat ini manusia, umumnya generasi milenial, menghabiskan banyak waktu untuk menatap ponsel. Akibatnya, terjadi ketegangan di leher.

“Pertumbuhan tanduk-tanduk tersebut adalah cara kerangka untuk menghadapi ketegangan. Kami berhipotesis, hal itu terjadi lantaran postur menyimpang berkelanjutan terkait penggunaan ponsel dan tablet,” terangnya.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Samsung Terbaru}

Mereka melanjutkan, tanduk tersebut tidak berbahaya. Keberadaannya hanya mengindikasikan bahwa kepala dan leher dan tidak dalam konfigurasi yang tepat dan mengimplikasikan ada sesuatu hal buruk di bagian lain.

Kabar mengenai dampak buruk ponsel bukan kali pertama mencuat. Fenomena serupa, yang juga dikenal sebagai SMS, sudah kerap terdengar. Meski demikian, baru kali pertama ini ada ilmuwan yang menunjukkan buktinya. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU