Telko.id – Saat ini, secara global sedang terjadi serangan virus ransomware PETYA. Cara kerjanya mirip dengan ransomware WANNACRY yang menyerang sekala global pada 13 Mei yang lalu.
Serangan virus ransom PETYA mulai terjadi pada Selasa, 27 Juni 2017 kemarin. Virus ini bekerja dengan alat hacking Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat (AS) yang dikenal sebagai EternalBlue.
Kelompok di balik serangan ini belum diketahui. Pusat Keamanan Cyber Nasional Inggris (NCSC), sebuah cabang dari badan intelijen GCHQ, mengaku sudah tahu perihal serangan cyber global ini.
Sistem komputer di Rusia, Inggris, Spanyol, Ukraina, Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara lain sudah diserang.
Di Ukraina, Petya ransomware telah menyerang sistem komputer kapal selam hingga supermarket yang menyebabkan kekacauan. Sama seperti serangan virus ransom WannaCry, pelaku serangan virus ransom Petya juga meminta uang tebusan terhadap korban.
Untuk itu, pemerintah akan terus memantau dan memitigasi pergerakan dari penyebaran virus PETYA ini di Indonesia.
Notifikasi pun telah dikeluarkan oleh id-SIRTI, organisasi yang berada dibawah naungan Kemkominfo antara lain untuk menangani insiden seperti serangan siber, kepada mitra yang bekerjasama seperti penyelenggara layanan internet, NAP maupun Kementrian atau Lembaga.
Kepada masyarakat luas, sebelum mengaktifkan komputernya, diminta untuk melakukan antisipasi terkena serangan PETYA dengan cara:
1. Backup data sekarang
2. Pengelola TI menonaktifkan dan memencabut jaringan LAN atau lokal sementara sampai dipastikan semua aman
3. Backup data ke storage yang terpisah
Pemerintah juga menghimbau pada masyarakat agar:
1. Selalu backup data
2. Selalu gunakan operating system original dan secara berkala melakukan upgrade
3. Install antivirus dan update secara berkala
4. Gunakan pasword yang aman dan ganti berkala.
(Icha)