spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

ARTIKEL TERKAIT

Google ‘Sentil’ Donald Trump Soal Kerja Sama Militer China

Telko.id, JakartaGoogle membantah tuduhan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terkait kerja sama perusahaan dengan militer China. Google mengaku justru bekerja sama dengan pemerintah AS, termasuk departemen pertahanan.

“Kami tidak pernah bekerja sama dengan militer China. Kami bekerja sama dengan pemerintah AS, termasuk di bidang keamanan siber, perekrutan, dan kesehatan,” tulis juru bicara Google, seperti dikutip Telko.id dari Gizmodo, Selasa (19/3/2019).

Seperti telah diberitakan sebelumnya, lewat cuitan via Twitter, Trump menuding Google membantu China dan militernya.

“Google malah tidak membantu AS. Mengecewakan! Google juga membantu Hillary Clinton, bukan Trump,” tegas Trump, beberapa waktu lalu.

{Baca juga: Ribuan Karyawan Minta Google Keluar dari Proyek AI Pentagon}

Kritik Trump kepada Google bukan tanpa alasan. Karena sebelumnya, kepala staf gabungan Jenderal Kelautan Joseph Dunford mengungkapkan hal senada di hadapan anggota Kongres AS. Ia menghardik Google.

“Apa yang dilakukan Google secara tidak langsung menguntungkan militer China,” ucapnya saat sesi dengar pendapat Komite Layanan Senat Bersenjata. Ia mengaku telah menaruh perhatian besar terkait pergerakan Google dan mitra industri di China.

Tudingan yang diterima Google erat kaitannya dengan rencana pembuatan mesin pencari khusus yang disesuaikan dengan aturan pemerintah China. Proyek bernama Project Dragonfly itu menuai kritik dari eksternal maupun internal perusahaan.

{Baca juga: Trump Minta Google dan Twitter Untuk Hati-hati, Kenapa?}

CEO Google, Sundar Pichai, telah membantah tentang proyek tersebut. Kendati demikian, ia tidak menampik peluang pada masa depan. Di lain sisi, Google juga menuai kritik lewat Project Maven berupa drone citra udara untuk militer negara Paman Sam. [SN/HBS]

Sumber: Gizmodo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU