spot_img
Latest Phone

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

ARTIKEL TERKAIT

Google ‘Sentil’ Donald Trump Soal Kerja Sama Militer China

Telko.id, JakartaGoogle membantah tuduhan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terkait kerja sama perusahaan dengan militer China. Google mengaku justru bekerja sama dengan pemerintah AS, termasuk departemen pertahanan.

“Kami tidak pernah bekerja sama dengan militer China. Kami bekerja sama dengan pemerintah AS, termasuk di bidang keamanan siber, perekrutan, dan kesehatan,” tulis juru bicara Google, seperti dikutip Telko.id dari Gizmodo, Selasa (19/3/2019).

Seperti telah diberitakan sebelumnya, lewat cuitan via Twitter, Trump menuding Google membantu China dan militernya.

“Google malah tidak membantu AS. Mengecewakan! Google juga membantu Hillary Clinton, bukan Trump,” tegas Trump, beberapa waktu lalu.

{Baca juga: Ribuan Karyawan Minta Google Keluar dari Proyek AI Pentagon}

Kritik Trump kepada Google bukan tanpa alasan. Karena sebelumnya, kepala staf gabungan Jenderal Kelautan Joseph Dunford mengungkapkan hal senada di hadapan anggota Kongres AS. Ia menghardik Google.

“Apa yang dilakukan Google secara tidak langsung menguntungkan militer China,” ucapnya saat sesi dengar pendapat Komite Layanan Senat Bersenjata. Ia mengaku telah menaruh perhatian besar terkait pergerakan Google dan mitra industri di China.

Tudingan yang diterima Google erat kaitannya dengan rencana pembuatan mesin pencari khusus yang disesuaikan dengan aturan pemerintah China. Proyek bernama Project Dragonfly itu menuai kritik dari eksternal maupun internal perusahaan.

{Baca juga: Trump Minta Google dan Twitter Untuk Hati-hati, Kenapa?}

CEO Google, Sundar Pichai, telah membantah tentang proyek tersebut. Kendati demikian, ia tidak menampik peluang pada masa depan. Di lain sisi, Google juga menuai kritik lewat Project Maven berupa drone citra udara untuk militer negara Paman Sam. [SN/HBS]

Sumber: Gizmodo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU