spot_img
Latest Phone

Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Rilis 2026

Telko.id - Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPhone lipat...

Apple Rilis iOS 26 Beta 2 dengan Perbaikan Liquid Glass

Telko.id - Apple baru saja merilis iOS 26 beta...

ASUS ROG Luncurkan Jajaran Perangkat Gaming RTX 50 Series di Indonesia

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi memperkenalkan...

Garmin Luncurkan Forerunner 570 & 970, Revolusi Smartwatch untuk Pelari

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan dua smartwatch GPS...

iPadOS 26 Resmi Dirilis: Multitasking Lebih Canggih dan Desain Baru

Telko.id - Para pengguna iPad merasakan perangkat nya masih...

ARTIKEL TERKAIT

Google Rilis Laporan Keamanan Android 2018, Hasilnya?

Telko.id, Jakarta Google merilis laporan keamanan dan privasi tahunan kelima di Android. Hasilnya ada peningkatan dalam unduhan aplikasi yang berpotensi berbahaya atau Potentially Harmful Application (PHA) di tahun 2018 kemarin.

Dilansir Telko.id dari Engadget pada Selasa (02/04/2019), presentase PHA yang diunduh dari Google Play meningkat dari 0,02 persen pada tahun 2017 menjadi 0,04 persen di tahun 2018.

Namun peningkatan tersebut bukan tanpa alasan. Google menilai jika peningkatan terjadi karena penipuan dalam bentuk perintah klik atau “Click Fraud”, masuk dalam ketegori PHA.

“Jika kami menghapus angka untuk penipuan klik dari statistik ini, data menunjukkan bahwa PHA di Google Play menurun sebesar 31 persen dari tahun ke tahun,” kata laporan itu.

{Baca juga: Google akan Hilangkan Password di Smartphone Android}

Tidak mudah untuk mengamankan lebih dari dua miliar perangkat Android di seluruh dunia. Google sejak tahun 2017, merilis Google Play Protect yang digerakkan Artificial Intelligence (AI), yang dapat memindai lebih dari 50 miliar aplikasi setiap hari, dan Google Play Protect mencegah 1,6 miliar upaya instalasi PHA dari luar Google Play.

Pada tahun lalu, Google terus membangun kemampuan pembelajaran mesin Google Play Protect. Hasilnya terjadi penurunan jumlah perangkat terjangkit PHA dari 0,56 persen di tahun 2017 menjadi 0,45 persen di tahun 2018.

{Baca juga: Google Hapus 200 Aplikasi Terinfeksi Malware di Play Store}

Namun, terlepas dari upaya terbaik Google untuk melindungi perangkat Android, malware kembali muncul di Google Play hanya dengan menggunakan penerbit dan nama aplikasi baru, dan penipuan iklan besar-besaran mencuri jutaan dolar.

Awal bulan ini, para peneliti Check Point memberi tahu Google tentang adware yang dijuluki “SimBad.” Google menghapus 210 aplikasi yang terinfeksi, tetapi tidak terlambat sebelum adware diunduh  150 juta kali. Dengan meningkatnya klik penipuan tampaknya menjadi tantangan besar Google berikutnya.

Sumber: Engadget

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU