Telko.id – GoCorp baru saja merilis laporan yang bertajuk ‘A Closer Look 2023: Mastering Business Expense Management in Indonesia’. Pada laporan tersebut menunjukkan 75% perusahaan di Indonesia masih menggunakan sistem konvensional atau manual untuk proses penggantian pengeluaran (reimbursement).
Disisi lain, sistem reimbursement masih menjadi hambatan utama yang dirasakan mayoritas karyawan dalam mengajukan pengeluaran bisnis sehari-hari.
“Komitmen jangka panjang kami untuk mempermudah masyarakat tak terbatas bagi pelanggan individu, namun juga bisnis lewat hadirnya layanan GoCorp. Selama proses pengembangan GoCorp, kami menemukan proses business expense management di Indonesia masih banyak dilakukan secara manual, terutama untuk bisnis skala kecil dan menengah,” ujar Shobhit Singhal, Chief of Transport Officer Gojek mengungkapkan.
Meskipun perusahaan sudah berbasis aplikasi atau online, terkadang karyawan masih perlu mencetak dan mengumpulkan kembali berbagai bukti penggunaan tunjangan secara terpisah, yang diikuti oleh proses pelaporan yang tetap harus dilakukan perusahaan secara manual.
Baca juga : Tiga Strategi Utama Gojek Untuk 2023
Proses manual tersebut, lanjut Shobhit, mendorong perlunya integrasi penggunaan software maupun platform agar bisa mencakup digitalisasi proses business expense management secara keseluruhan.
Hal ini didukung dari temuan GoCorp yang menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsi sistem teknologi secara end-to-end dapat menurunkan kekhawatiran manajemen terkait masalah efisiensi dan penyederhanaan proses yang memakan waktu, serta kurangnya visibilitas perusahaan.
Dua tahun berjalan, lebih dari 90% klien perusahaan pengguna GoCorp setuju bahwa perusahaan jadi lebih efisien dari sisi waktu dan juga biaya dalam mengelola pengeluaran bisnis.
“GoCorp yang didukung layanan dari ekosistem Gojek, unggul di sisi familiaritas layanan sehingga proses adopsi bagi pengguna akhir yaitu karyawan, relatif mudah. Karyawan yang mendapat akses dari sistem GoCorp dapat memesan kebutuhan transportasi, pengiriman barang maupun pembelian makanan semudah memesan layanan Gojek seperti biasa.” tambah Shobhit.
Manfaat GoCorp turut diutarakan oleh Avoskin sebagai pengguna layanan GoCorp sejak 2022. Head of People and Culture PT AVO Innovation Technology (Avoskin) Annisa Amalia Ramadhani mengatakan “Seiring pertumbuhan bisnis kami di berbagai daerah, teknologi jadi kunci adaptasi kami agar tetap menjaga produktivitas karyawan,”.
Annisa menambahkan bahwa bahwa dengan memanfaatkan layanan Gojek yang sudah sangat populer menjadi penting, dikarenakan karyawan kami sudah terbiasa menggunakan Gojek sehari-hari, sehingga proses sosialisasi pun menjadi mudah.
“GoCorp terbukti sangat membantu operasional tim sehari-hari secara efisien, baik dari segi waktu, proses dan biaya,” ujar Annisa.
Diluncurkan sejak 2021, GoCorp merupakan solusi teknologi dari Gojek bagi pelaku usaha dalam mengatur berbagai pengeluaran perusahaan untuk kegiatan operasional karyawan seperti tunjangan transportasi, makanan, hingga pengiriman barang.
Selain memberikan visibilitas pengeluaran dan penggunaan layanan secara real-time, penagihan GoCorp disesuaikan dengan pemakaian tanpa dibebankan biaya maintenance, serta tidak ada minimal penggunaan maupun deposit apapun.
Berbagai faktor keunggulan tersebut mendorong peningkatan hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu, atas jumlah perusahaan di Indonesia yang mengadopsi solusi GoCorp.
“Potensi GoCorp sangat luas kedepannya, mengingat lebih dari 60% pengguna Gojek adalah karyawan perusahaan. Hal ini tentunya sejalan dengan strategi Gojek dalam mendukung profitabilitas GoTo, dengan menghadirkan variasi produk untuk menjangkau segmen konsumen baru,” tutup Shobbit.
Kedepannya, GoCorp akan terus mendukung digitalisasi business management expense di Indonesia agar dapat membantu operasional perusahaan lebih efisien sehingga mendukung produktivitas perusahaan secara berkelanjutan.
Laporan ‘A Closer Look 2023: Mastering Business Expense Management in Indonesia’ oleh GoCorp dilakukan melalui riset terhadap pelaku bisnis, baik yang sudah maupun belum menggunakan GoCorp, dan juga karyawan perusahaan di Indonesia.
Pengumpulan data dilakukan pada Juli – Agustus 2023 secara kuantitatif dengan survei online dari YouGov dan Jakpat maupun secara kualitatif dengan wawancara langsung oleh Gojek.
Total sampel berjumlah 400 perusahaan dan 313 karyawan yang tersebar di 100 Kota/Kabupaten dan di Indonesia dan dan menggunakan pendekatan simple random sampling dengan margin of error sebesar 5% dan level of confidence sebesar 95%. (Icha)