Telko.id – DANA Lestari merupakan program dari DANA untuk menciptakan masyarakat nontunai peduli lingkungan. Program ini bekerjasama dengan TPS 3R Tuksongo. Di mana DANA hadir sebagai pembayaran digital untuk retribusi sampah di Borobudur, Jawa Tengah.
Langkah ini merupakan bentuk dari komitmen DANA dalam memacu pemulihan sektor pariwisata yang terdampak pandemi. Jadi tidak hanya diimplementasikan dengan mendigitalisasi daerah pariwisata melalui pemanfaatan dompet digital, tetapi kian meluas dengan menciptakan masyarakat nontunai peduli lingkungan berkelanjutan
Penunjukan TPS 3R Tuksongo sebagai juara lokal dan TPS Cashless percontohan pertama dilatarbelakangi oleh dorongan pemerintah untuk mengakselerasi pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
Apalagi, kawasan kompleks Candi Borobudur yang dikenal sebagai Warisan Dunia, Kawasan Cagar Budaya, hingga kawasan Strategi Nasional turut menjadi target destinasi berkualitas yang mengedepankan nilai budaya dan sejarah serta memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan guna memaksimalkan potensi kawasan ini.
“Lewat DANA Lestari, kami berupaya untuk menggenjot sektor pariwisata dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat agar lebih tergerak dalam mencintai lingkungan. Kami sadar bahwa teknologi yang dimiliki DANA memungkinkan berlangsungnya inisiatif ini dengan memudahkan cara pembayaran iuran TPS 3R Tuksongo yang kini sudah go digital,” ujar Agustina Samara, Chief People & Corporate Strategy Officer DANA.
Peluncuran TPS 3R Tuksongo yang telah menjadi program pengelolaan sampah di bawah Kementerian PUPR ini, dibalut dalam rangkaian acara Gebyar DANA Lestari yang didukung oleh Rony Hartawan, Deputi Direktur Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah dan Joko Sudibyo, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang.
Bertepatan dengan peluncuran tersebut, DANA sekaligus mengedukasi langkah-langkah pembayaran iuran TPS 3R Tuksongo kepada masyarakat setempat yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan QRIS melalui fitur DANA Bisnis serta mengajak masyarakat untuk menebus paket sembakonya melalui dompet digital DANA.
Kemunculan opsi baru dalam pembayaran iuran TPS 3R Tuksongo yang makin mudah dan tercatat dengan baik, diharapkan ikut meningkatkan minat dan tanggung jawab masyarakat dalam melestarikan lingkungan. Dengan demikian, kelak akan tercipta kawasan wisata yang lebih asri dan mampu menarik potensi wisatawan untuk senantiasa mengunjungi Borobudur sebagai destinasi pariwisata favoritnya.
Dari Borobudur hingga Bogor
Melihat potensi pariwisata Indonesia yang begitu besar, dukungan DANA untuk membangkitkan pariwisata pun tidak hanya berfokus pada 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas saja.
Selain Borobudur, DANA turut berpartisipasi dalam Peresemian Kampung Perca di RW 01 Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bogor. Dukungan DANA tersebut mencakup penyaluran bantuan berupa sejumlah perlengkapan pembuatan kain perca.
Pengembangan Kampung Perca merupakan agenda pemerintah Kota Bogor yang ditujukan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat khususnya di daerah Sindangsari yang mengalami peningkatan jumlah pengangguran selama terdampak pandemi Covid-19.
Adapun keterlibatan DANA dalam peresmian Kampung Perca selaras dengan komitmen yang tertuang dalam pendandatanganan kerja sama antara DANA dengan Pemerintah Kota Bogor di bulan November lalu. Bahwa DANA sebagai jembatan ekosistem ekonomi digital akan mendukung pelaku UMKM, baik di sektor perdagangan maupun pariwisata, untuk menstimulasi inovasi serta menopang pendapatan asli daerah kota Bogor.
“Sinergi pemerintah daerah dengan dompet digital seperti DANA menjadi upaya kolektif penting yang dapat mengembalikkan kondisi ekonomi daerah. Pasalnya, kebutuhan transaksi digital tidak lagi menjadi pilihan, melainkan keharusan yang mampu mempermudah berbagai aktivitas masyarakat,” pungkas Agustina.
Oleh karena itu, kerja sama antara DANA dengan Pemerintah Kota Bogor diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat Bogor sehari-hari, mulai dari mempermudah pembayaran Pendapatan Asli Daerah, seperti PBB dan retribusi lainnya, hingga melahirkan ekonomi kreatif Bogor yang berdaya saing dan berkesinambungan. (Icha)