spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

ARTIKEL TERKAIT

Facebook & YouTube Dituntut Terkait Penembakan Masjid di Christchurch

Telko.id, Jakarta – Kelompok advokasi Muslim Prancis menuntut Facebook dan YouTube terkait siaran langsung atau live streaming insiden penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada 15 Maret 2019 lalu.

Mereka mempertanyakan kebijakan Facebook dan YouTube yang bisa kecolongan dengan siaran langsung tersebut. Dewan Agama Islam Prancis pun meminta Facebook dan YouTube bersikap tegas.

Mereka mendesak kedua platform media sosial itu melarang segala konten berbentuk terorisme maupun kekerasan untuk disiarkan. Sebab, tontonan seperti itu bisa terakses oleh anak-anak di bawah umur.

Seperti diketahui, teroris asal Australia, Brenton Tarrant (28), menyiarkan secara langsung aksinya menembak para jemaah masjid via jejaring sosial itu. Ia memakai kamera GoPro yang dipasang di helm.

{Baca juga: Video Penembakan Masjid Selandia Baru Sempat Ditonton 4000 Kali}

Penembakan menewaskan 50 orang di dua masjid di Christchurch. Video live streaming aksi penembakan brutal berdurasi selama hampir satu jam beredar luas di internet dan disaksikan lebih dari empat ribu kali.

Menurut laporan news.com.au, seperti dikutip Telko.id, Selasa (26/3/2019), pengguna Facebook sempat menyalin rekaman siaran langsung penembakan mengerikan itu sebelum akhirnya dihapus.

Perdana Menteri Selandia Baru turut mengecam perusahaan-perusahaan media karena ikut tidak bertanggung jawab terkait konten. Bank-bank langsung menarik iklan dari Facebook dan Google.

{Baca juga: Facebook Hapus 1,5 Juta Video Penembakan Masjid Selandia Baru}

Sebelumnya, Facebook telah menghapus 1,5 juta video penembakan dalam 24 jam pertama sejak serangan terjadi. Facebook juga memblokir 1,2 juta video yang masih dalam tahap unggah. [SN/HBS]

Sumber: News.com.au

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU