Telko.id, Jakarta – Facebook menghapus 200 halaman, kelompok, dan akun palsu. Facebook melaporkan akun-akun tersebut memiliki hubungan dengan mantan Manager Media Sosial Presiden Rodrigo Duterte, Nic Gabunada.
“Hari ini kami menghapus 200 halaman, kelompok, dan akun palsu yang terlibat dalam koordinasi perilaku tak otentik di Facebook dan Instagram di Filipina, yang menyesatkan orang lain tentang siapa mereka dan apa yang mereka lakukan,” tulis Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook, Nathaniel Gleicher.
Gleicher mengatakan, Facebook rutin mendeteksi dan menghentikan aktivitas menyesatkan. Sebab, Facebook tidak bersedia layanan digunakan untuk memanipulasi orang lain. Facebook menutup halaman dan akun berdasarkan perilaku mereka bukan dari konten yang diunggah.
“Dalam kasus ini orang-orang yang berada di balik aktivitas koordinasi dengan orang lain dan menggunakan akun palsu untuk menutupi diri mereka sendiri, dan ini menjadi dasar tindakan kami,” tambah Gleicher, seperti dilansir Reuters.
{Baca juga: Facebook Janji akan Lebih Fokus Pada Privasi Pengguna}
Gleicher berjanji akan kembali memberikan kabar terbaru tentang rincian hal ini atau ada fakta terbaru tentangnya. Gleicher mengatakan orang yang berada dibalik aktivitas menyesatkan ini menggunakan akun asli dan palsu untuk menyebarkan konten di berbagai halaman dan kelompok.
Gleicher mengatakan para pelaku kerap mengunggah berita-berita lokal dan politik. Termasuk topik seperti pemilu yang akan datang, pandangan dan perkembangan kandidat, mengajukan tuduhan palsu terhadap lawan politik dan peristiwa kontroversial yang kabarnya terjadi selama pemerintahan sebelumnya.
“Meskipun orang-orang di balik kegiatan ini berusaha menyembunyikan identitas mereka, penyelidikan kami menemukan kegiatan ini terkait dengan jaringan yang organisir oleh Nic Gabunada,” tambah Gleicher.
Sumber :
reuters.com