spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

ARTIKEL TERKAIT

Facebook dkk Down, Telegram Dapat “Durian Runtuh”

Telko.id, Jakarta – Telegram bak mendapat durian runtuh dari kasus Facebook down yang dibarengi juga oleh WhatsApp dan Instagram down. Sebab, Telegram mendapat limpahan tiga juga pengguna Telegram baru atas kasus tersebut.

“Mereka membuat akun Telegram dalam waktu 24 jam,” kata pendiri Telegram, Pavel Durov, melalui kanal miliknya, seperti dikutip Telko.id dari TechCrunch, Jumat (15/03/2019). Namun, ia tak menjelaskannya secara rinci.

Meski begitu, ia sempat meledek Facebook. Ia mengungkit pernyataan CEO Facebook, Mark Zuckerberg terkait fokus perusahaan ke persoalan privasi.

{Baca juga: Setelah Gmail Down, Giliran Instagram dan Facebook Down}

“Kami menawarkan privasi yang sebenarnya,” ujarnya menyindir.

Seorang narasumber Telegram mengatakan bahwa masalah di layanan raksasa media sosial ini adalah sebuah keuntungan. Menurutnya, masalah seperti yang dialami media sosial itu selalu menambah pengguna baru untuk Telegram.

Kendati demikian, ia menambahkan, ada alasan lain kenapa jumlah pengguna Telegram bertambah. Ia menyebut bahwa sekarang masyarakat mulai terganggu dengan banyaknya data pribadi yang Facebook kumpulkan.

{Baca juga: Dash Text Integrasikan WhatsApp dan Telegram, untuk Apa?}

Satu tahun lalu, Telegram mengkalim memiliki 200 juta pengguna aktif bulanan. Telegram punya masalah pemblokiran di beberapa negara, seperti Rusia, Iran, dan China, karena menolak permintaan kunci enkripsi.

Di Rusia, pemerintah setempat juga berusaha untuk memperketat aturan internet dengan regulasi baru. Peraturan seperti itu bisa membuat masyarakat semakin tertarik dengan Telegram. Facebook tak menanggapi klaim Telegram. (SN/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU