spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Tecno Spark 20

ARTIKEL TERKAIT

Facebook Dituding sebagai Produsen Konten Ekstrem

Telko.id, Jakarta – Tuduhan miring dialamatkan kepada Facebook. Seorang anonim menuduh media sosial milik Mark Zuckerberg tersebut sebagai produsen konten ekstrem. Ia bahkan mengadukan jejaring sosial milik Mark Zuckerberg itu ke otoritas Amerika Serikat (AS).

Si pelapor anonim menuding Facebook menyediakan tempat untuk video jihad serta halaman bisnis kepada jaringan Al-Qaeda. Konten serupa milik Nazi juga banyak ditemukan. Facebook pun angkat suara menanggapi tuduhan-tuduhan itu.

Menurut laporan BBC, seperti dikutip Telko.id, Jumat (10/5/2019), Facebook menegaskan sudah menghapus video-video konten ekstrem. Namun, memang ada kendala di sistem sehingga upaya penanggulangan belum berjalan sempurna.

{Baca juga: Facebook “Haramkan” Konten Terkait Nasionalisme Kulit Putih}

“Kami berinvestasi besar guna mendeteksi konten-konten terorisme. Kami sudah melakukan deteksi dan menghapus konten ekstrem. Kami yakini tingkat efektivitas pemberantasan konten tersebut lebih tinggi ketimbang sebelumnya,” kata Facebook.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa selama lima bulan terakhir ada 3.000 orang yang menyukai atau terhubung ke organisasi teroris. Pemerintah AS menyatakan, kelompok-kelompok seperti al-Qaeda cukup aktif di Facebook.

Halaman bisnis lokal untuk Al-Qaeda di Facebook disukai oleh 7.410 orang. Hal itu membuka kesempatan bagi Al-Qaeda untuk merekrut orang atau mencari pendukung. Jejaring sosial itu didesak untuk melakukan tindakan tegas terkait hal itu.

{Baca juga: Dianggap Monopoli, Pendiri Facebook Kritik Mark Zuckerberg}

Seorang pendiri Facebook, Chris Hughes, turut angkat suara. Ia menyebut bahwa Facebook sudah saatnya dibubarkan. Ia mendorong pemerintah AS untuk meminta pertanggungjawaban kepada Mark Zuckerberg terkait masalah tersebut. [SN/HBS]

Sumber: BBC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU