spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

ARTIKEL TERKAIT

Facebook Dituding sebagai Produsen Konten Ekstrem

Telko.id, Jakarta – Tuduhan miring dialamatkan kepada Facebook. Seorang anonim menuduh media sosial milik Mark Zuckerberg tersebut sebagai produsen konten ekstrem. Ia bahkan mengadukan jejaring sosial milik Mark Zuckerberg itu ke otoritas Amerika Serikat (AS).

Si pelapor anonim menuding Facebook menyediakan tempat untuk video jihad serta halaman bisnis kepada jaringan Al-Qaeda. Konten serupa milik Nazi juga banyak ditemukan. Facebook pun angkat suara menanggapi tuduhan-tuduhan itu.

Menurut laporan BBC, seperti dikutip Telko.id, Jumat (10/5/2019), Facebook menegaskan sudah menghapus video-video konten ekstrem. Namun, memang ada kendala di sistem sehingga upaya penanggulangan belum berjalan sempurna.

{Baca juga: Facebook “Haramkan” Konten Terkait Nasionalisme Kulit Putih}

“Kami berinvestasi besar guna mendeteksi konten-konten terorisme. Kami sudah melakukan deteksi dan menghapus konten ekstrem. Kami yakini tingkat efektivitas pemberantasan konten tersebut lebih tinggi ketimbang sebelumnya,” kata Facebook.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa selama lima bulan terakhir ada 3.000 orang yang menyukai atau terhubung ke organisasi teroris. Pemerintah AS menyatakan, kelompok-kelompok seperti al-Qaeda cukup aktif di Facebook.

Halaman bisnis lokal untuk Al-Qaeda di Facebook disukai oleh 7.410 orang. Hal itu membuka kesempatan bagi Al-Qaeda untuk merekrut orang atau mencari pendukung. Jejaring sosial itu didesak untuk melakukan tindakan tegas terkait hal itu.

{Baca juga: Dianggap Monopoli, Pendiri Facebook Kritik Mark Zuckerberg}

Seorang pendiri Facebook, Chris Hughes, turut angkat suara. Ia menyebut bahwa Facebook sudah saatnya dibubarkan. Ia mendorong pemerintah AS untuk meminta pertanggungjawaban kepada Mark Zuckerberg terkait masalah tersebut. [SN/HBS]

Sumber: BBC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU