Telko.id – Meningkatnya penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, yang salah satunya ditandai dengan semakin luasnya penggunaan aplikasi – apapun aktivitas yang dilakukan – secara tidak langsung memunculkan kekhawatiran tersediri di benak pengguna aplikasi. Salah satunya, terkait isu keamanan.
Menurut hasil survei yang dilakukan F5 Networks terhadap sejumlah perusahaan di dunia, dimana 53 persen diantaranya berasal dari Asia Pasifik, diketahui bahwa kekahwatiran utama dari perusahaan-perusahaan di kawasan tersebut dalam menerapkan aplikasi adalah berasal dari faktor keamanan.
“Dari beberapa hal yang dikhawatirkan perusahaan di Asia Pasifik ketika menerapkan aplikasi, 42 persen diantaranya adalah soal keamanan,” ungkap Andre Iswanto, Manager Field System Engineer F5 Netwoks saat ditemui tim Telko.id di Jakarta, Selasa (15/3).
Kekhawatiran lainnya, seperti ditambahkan Andre, datang dari berbagai sumber, diantaranya ketersediaan, yang menempati posisi kedua dengan 30 persen; identitas/akses, yakni sebanyak 13 persen; kinerja, dengan persentase 10 persen; dan terakhir mobilitas, dengan angka terendah 6 persen.
“Dengan segala sesuatunya terkoneksi seperti sekarang ini, tantangan terbesar buat kita adalah bagaimana melindungi data itu agar selalu aman, dan tidak sampai diakses oleh orang-orang yang tidak berkepentingan,” lanjut Andre.
Selain mengungkap data-data di atas, survei yang dilakukan F5 Networks ini juga menyingung soal titik akses mana saja dalam perusahaan yang paling sering mendapatkan serangan, entah itu client, inbound request, ataupun outbound traffic.
Sekitar seperempat responsen mengatakan bahwa mereka hanya ‘kadang-kadang’ saja melindungi ketiga titik akses tersebut. Kondisi yang identik juga terjadi di wilayah Amerika Utara, ketika disinggung dengan masalah serupa. Data juga mengungkapkan bahwa lebih dari setengah responden menyatakan bahwa mereka selalu melindungi client dan inbound request. Selain itu, data juga mengungkapkan bahwa 12 persen dari perusahaan-perusahaan di wilayah Asia Pasifik tidak pernah melindungi outbound traffic.