Telko.id, Jakarta – Pencipta Fortnite, Epic Games, telah mengakuisisi studio pengembang game independen bernama Psyonix. Psyonix merupakan pembuat game Rocket League yang sangat populer.
Ke depan, Psyonix akan memiliki akses ke lebih banyak ke sumber daya untuk mendukung liga e-sports Rocket League. Kemudian, pada akhir 2019, Psyonix akan membawa permainan ke etalase PC Epic.
Dampak dari akuisisi, Rocket League tidak akan lagi tersedia di Steam store yang bersaing dengan Valve. Meski demikian, pembeli versi Steam bisa terus memutar salinan permainan yang ada tanpa batas waktu.
{Baca juga: Epic Games Hadirkan Item Baru ‘Zebulon Drone’ di Fortnite?
Sayang, seperti dilaporkan The Verge, bagaimana detail ketentuan kesepakatan, termasuk berapa banyak uang yang harus dibayarkan Epic Games untuk memperoleh Psyonix tidak diumumkan kepada publik.
“Kami telah bekerja sama dengan Epic sejak awal Unreal Tournament. Sebagai mitra, kami telah mengalami pasang surut. Karenanya, kami menyambut baik proses ini,” kata Dave Hagewood, pendiri dan direktur Psyonix.
Epic dan Psyonix memang memiliki hubungan sejak lama. Keduanya mengembangkan perangkat berupa alat permainan Unreal Engine. Epic pun sangat menyambut baik proses akuisisi Psyonix oleh perusahaan.
{Baca juga: Awas!! Bakal Ada “Racun” di Game Fortnite}
Beberapa waktu lalu, persaingan antara Epic Games Store dan Steam dilaporkan semakin memanas. Gara-garanya, toko game milik Epic Games berhasil menarik minat beberapa publisher game AAA untuk merilis game terbaru secara eksklusif.
Hal tersebut membuat Steam meradang. Beberapa gamers juga protes karena beberapa game yang sudah pre-order di Steam malah pindah ke Epic Games. Melihat itu, Epic Games Store pun mengirim ultimatum kepada Steam untuk tunduk. [BA/HBS]
Sumber: The Verge