Telko.id, Jakarta – Game of Thrones karya HBO akhirnya berakhir setelah sembilan tahun yang panjang. Sayang, klimaksnya meninggalkan banyak perasaan campur aduk. Penonton pun pro-kontra menyikapinya.
Beberapa penonton memuji akhir dari serial film tersebut. Namun, tak sedikit pula yang merasa “tertipu”, kurang puas dengan ending-nya. Mereka menilai, klimaks film tersebut terlalu dipaksakan.
Kenapa terburu-buru? Sebab, pada seri terakhir memiliki lebih sedikit episode dibanding musim sebelumnya. Sang penulis buku yang menginspirasi Game of Thrones, George RR Martin, pun menengahi.
{Baca juga: Waduh! Giliran Botol Air Mineral Nongol di Game of Thrones}
Seperti dikutip Telko.id dari Ubergizmo, Rabu (22/5/2019), Martin mengisyaratkan bahwa akhir dari episode film serial ini kemungkinan memang berbeda dari cerita di novel. Novel itu sampai sekarang belum diterbitkan.
Menurut Martin, beberapa karakter dan adegan di film ini cenderung lebih sedikit ketimbang yang ada di novel. Saya minta kepada masyarakat untuk bersedia sabar menanti peluncurannya.
Game of Thrones merupakan serial yang diadaptasi HBO dari buku Martin berjudul A Song of Ice and Fire. Martin sudah menulis novel itu sejak 1996. Total, ia sudah menulis lima novel untuk serial cerita tersebut.
{Baca juga: Ada Cangkir Starbucks di Game of Thrones, HBO Minta Maaf}
Film yang tayang sejak 2011 ini sudah melewati buku Martin. Ceritanya sudah sampai musim kedelapan. Namun, Martin baru akan merilis dua bukunya setelah film Game of Thrones berakhir. [SN/HBS]
Sumber: Ubergizmo