Telko.id, Jakarta – Perusahaan multimedia dan game asal Amerika Serikat, Electronic Arts (EA) mengonfirmasi telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 350 karyawan dari total 9000 karyawan secara global. Selain itu, perusahaan juga akan menurunkan intensitas operasi di Jepang dan Rusia. Ada apa?
Dilansir Telko.id dari The Verge pada Kamis (28/03/2019), kabar PHK karyawan EA ini diumumkan sang CEO, Andrew Wilson melalui sebuah email kepada media Kotaku.
Dalam email tersebut, Wilson tidak mengungkapkan motif kebijakan tersebut. Ia hanya menyebut bahwa kinerja perusahaan memang sedang menurun belakangan ini.
“Kami memiliki visi untuk menjadi perusahaan game terbaik di dunia, namun jika kami harus jujur, kami belum sampai kesana sekarang,” tulisnya.
{Baca juga: Edan! EA Bayar Ninja Rp 14 Miliar untuk Apex Legends}
Perlu diketahui bahwa saat ini industri video game sedang mengalami masa sulit. EA dilaporkan membatalkan game Star Wars yang berfokus pada pemain tunggal pada Januari kemarin setelah sempat ingin dikerjakan pada tahun 2017.
Selain itu, sebuah laporan dari media Jepang, Famitsu juga mengkonfirmasi bahwa EA telah menutup kantor Jepang sepenuhnya. Sebelumnya pihak EA mengaku sedang mengambil langkah-langkah penting untuk mengatasi tantangan tersebut.
“Kami sangat fokus pada peningkatan kualitas dalam permainan dan layanan kami,” kata pihak EA.
{Baca juga: Gokil! Pendapatan Industri Game Kalahkan Industri Film Hollywood}
Salah satu pesaing utamanya, Activision Blizzard juga mengalami hal serupa. Pada awal Februari kemarin perusahaan ini malah memangkas hampir 800 pekerja demi efisiensi kinerja.
Terkait nasib karyawan yang kena PHK, juru bicara EA mengkonfirmasi bahwa perusahaan akan berusaha memberikan “pesangon dan sumber daya lain” bagi mereka yang terdampak. [NM/IF]