Telko.id, Jakarta – Anthony Levandowski, pelopor teknologi mobil otonom, pada Selasa (27/8/2019) waktu setempat didakwa mencuri rahasia dagang dari mantan majikannya di Google. Aksi itu ia lakukan sebelum bergabung ke Uber Technologies Inc.
Dakwaan 33 hitungan dipublikasikan kepada Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS). Sebagian besar fokus kepada tuduhan pencurian dokumen mobil otonom Waymo garapan Alphabet, induk perusahaan Google, tempat Levandowski pernah bekerja.
{Baca juga: Mantan Karyawan Curi Data, Tesla Minta Bantuan Apple}
Menurut Reuters, seperti dikutip Telko.id, Rabu (28/8/2019), sang pengacara mengatakan bahwa Levandowski tidak mencuri apa-apa kala bekerja di Alphabet. Ia pun meminta kepada pengadilan untuk membuktikan bahwa Levandowski tidak bersalah.
Levandowski, yang masih berusia 39 tahun, mengaku tidak bersalah atas tuduhan tersebut melalui pengacaranya saat dakwaan di hadapan Hakim A Nathanael Cousins di San Jose, California. Hakim menetapkan paket jaminan awal berupa uang USD 300 ribu.
Hakim juga menetapkan jaminan dua properti senilai USD 2 juta. Sidang lain untuk menetapkan syarat jaminan akhir dijadwalkan pada 4 September 2019. Jaksa pemerintah mengaku butuh lebih banyak waktu untuk menilai kondisi keuangan Levandowski.
Levandowski menyerahkan paspor AS dan Prancis dan akan mengenakan gelang kaki. Gelang itu berfungsi untuk memantau keberadaannya. Levandowski bisa menghadapi hukuman 10 tahun penjara apabila pengadilan memang membuktikan bersalah.
{Baca juga: Google Dituntut karena Kumpulkan Lokasi Pengguna Tanpa Izin}
Tunutan terhadap Levandowski adalah satu kasus pencurian rahasia dagang tingkat tinggi di Silicon Valley ketika para insinyur berlomba untuk mengembangkan teknologi untuk kendaraan otonom. Nasibnya bakal ditentukan pada 4 September 2019 nanti. [SN/HBS]
Sumber: Reuters