spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Tecno Spark 20

ARTIKEL TERKAIT

Tak Hanya Bangun Jaringan, BAKTI pun Bangun Ekosistem Digital di Wilayah 3T

Telko.id – Tak hanya bangun jaringan untuk wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) saja, BAKTI pun bangun ekosistem digital di wilayah 3T. Bagaimana cara nya dan apa yang dilakukan?

“Kehadiran jaringan telekomunikasi di daerah 3T tidak akan menimbulkan sebuah nilai positif jika pemanfaatannya tidak dilakukan secara optimal. Oleh karenanya BAKTI melakukan solusi ekosistem digital dengan 3 pilar utama, yakni Digital Citizen, Digital Economy, dan Digital Government,” ungkap

Danny Januar Ismawan, Direktur layanan TI untuk Masyarakat dan pemerintah BAKTI KOMINFO, dalam sebuah Webinar (19/11/2021).

Dalam rencana strategis KOMINFO 2020—2024 terkait Ekonomi Digital, BUMDES dan UMKM pun menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan ketahanan pangan di wilayah pedesaan.

Untuk mewujudkannya, BAKTI menggandeng beberapa pihak untuk berkolaborasi memajukan UMKM di daerah 3T, salah satunya dengan idEA (Asosiasi E-Commerce Indonesia).

Kondisi pandemi saat ini adalah momentum lahirnya transformasi UMKM ke arah digital market atau e-commerce. Transaksi selama pandemi meningkat sangat signifikan. Sebagai gambaran, di tahun 2020 saja terjadi peningkatan jumlah UMKM yang bergabung di e-commerce dan online marketing pada level menengah.

Dan di tahun yang sama, terjadi kenaikan transaksi e-commerce sebesar 29,6% dari Rp205,5 triliun pada 2019 menjadi Rp266,3 triliun.

“kebangkitan UMKM di kala pandemi ini menjadi momentum transformasi UMKM Indonesia menjadi lebih maju,” tambah Danny.

Apalagi, potensi digitalisasi UMKM sangat besar. Namun, tidak bisa disamakan dengan yang ada di wilayah lain. Perlu UMKM di wilayah 3T membutuhan perhatian lebih, khususnya dalam mempersiapkan para pelaku UMKM lewat pelatihan dan pendampingan. Materi pembelajaran dimulai dari hal dasar, bertahap hingga ke tingkat mahir.

Itu sebabnya, idEA pun melihat bahwa program kurikulum pelatihan yang ada perlu di reka ulang. Pasalnya, selama ini program pelatihan banyak berlangsung di pulau Jawa yang fasilitasnya jauh lebih baik.

Jika di pulau Jawa, lokasi usaha UMKM juga menentukan strategi Go Online yang dipakai sebab posisi menentukan daya saing produknya. Sedangkan, daya saing UMKM daerah tergantung daya saing digital perwilayah. Solusi yang diberikan pada para peserta juga berbeda-beda untuk tiap daerah, sebab karakteristik lokasi dan permasalahan pun berbeda.

“Logistik untuk wilayah luar Jawa menjadi tantangan terbesar. Perlu solusi khusus agar bisa bersaing dengan UMKM yang ada di Jawa, sehingga mereka juga dapat memanfaatkan market size terbesar saat ini yang masih berada di pulau Jawa,” ungkap Mohamad Rosihan, Ketua Bidang Keanggotaan & Business Development idea menjelaskan.

“Sebenarnya semua usaha lokal seperti toko, penyedia jasa, produk hasil pertanian, perternakan, perikanan dan lain sebagainya yang ada di sebuah wilayah dapat dijual secara online untuk pasar lokal, sehingga tidak ada hambatan logistik. Atau dapat memunculkan layanan logistik mandiri di tingkat kabupaten, provinsi atau antar pulau,” ujar Rosihan menambahkan.

Bahkan menurut Rosihan, potensi terbesar sebenarnya ada di e-commerce lokal karena karakteristik produk lebih sesuai untuk konsumen lokal. “Onboarding bisa di e-commerce nasional tapi fokus pelanggan tetap di pasar lokal,” ujarnya.

Apa yang sudah dilakukan BAKTI untuk membangun ekosistem digital ini sudah mampu melatih 4000 UMKM daerah 3T sejak 2020 lalu. Tahun ini, BAKTI pun akan menambahkan layanan dengan menjembatani pada akses pembiayaan, baik itu dari perbankan maupun institusi lain yang menyalurkan kredit dan permodalan bagi UMKM.

Memang untuk membangun ekosistem digital di wilayah 3T ini cukup banyak tantangan. Seperti bidang kewirausahaan, rantai pasok, logistik, sistem pembayaran, dan lainnya. BAKTI pun tidak bisa sendirian, perlu melakukan kolaborasi dengan banyak kementerian, institusi, dan pihak swasta untuk sama-sama mencari solusinya.

Agar ekosistem digital di wilayah 3T ini semakin cepat terbentuk, para UMKM bisa memperoleh kurikulum dan materi pelatihan di https://umkmdigital.kelasbakti.id. Ada 11 cluster topik pelatihan yang dapat diikuti, mulai dari Digital Mindset, Digital Presence, Digital Onboarding, Digital Marketing, hingga Digital Operation.

Walau demikian, pelaku UMKM daerah non 3T pun dapat mengaksesnya secara gratis dan mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan BAKTI ini. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU