Telko.id, Jakarta – Potensi ekonomi digital di Indonesia memang sangat menjanjikan. Diprediksi pertumbuhan nilai pasar ekonomi digital akan mencapai USD$ 100 miliar atau Rp 1406 triliun di tahun 2025.
Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Standarisasi Perangkat dan Informatika Kominfo, Mochamad Hadiyana di Jakarta, Kamis (11/07/2019). Ia mengatakan, angka tersebut membuat nilai pasar ekonomi digital di Indonesia akan menjadi terbesar di asia tenggara.
“Indonesia akan menjadi digital ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan nilai pasar USD$ 100 miliar di tahun 2025 mendatang,” kata Hadiyana.
{Baca juga: Menkominfo: Internet Cepat untuk Ekosistem Ekonomi Digital}
Riset tersebut merupakan laporan dari Google dan Temasek. Berdasarkan riset tersebut juga akan terjadi peningkatan nilai pasar di beberapa layanan digital seperti E-commerce, Travel Online, Ridehailing Service dan Online Media.
Dalam layanan e-commerce akan terjadi kenaikan nilai pasar hingga 53%. Lalu untuk startup bidang Online Travel berkisar 25%, Ridehailing Service 14% dan Online Media mengalami pertumbuhan sekitar 8%.
“Semuanya mengalami pertumbuhan. Belum lagi kehadiran Startup layanan seperti Financial Technology (Fintech), Pendidikan dan kesehatan yang perlahan juga mulai tumbuh,” tambah Hadiyana.
Tidak hanya itu pertumbuhan ekonomi digital diprediksi juga akan menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. “Diprediksi akan ada 3,5 juta pekerjaan baru di tahun 2025 nanti,” tutur Hadiyana.
Pemerintah pun tidak tinggal diam untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital di tanah air. Saat ini Indonesia telah memiliki 4 unicorn yakni Go-Jek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak.
Namun 4 Unicorn tidak cukup untuk menjadi nomor 1 di asia tenggara. Menurut Hadiyana pemerintah telah menggelar acara Next Indonesia Unicorns (Nexticorn) untuk mendorong startup-startup Indonesia mengikuti jejak Go-Jek dan kawan-kawan.
{Baca juga: Menkominfo: Startup dan Unicorn Kunci Ekonomi Digital Nasional}
“Ada banyak startup-startup lokal Indonesia yang memiliki potensi untuk terus berkembang,” tambahnya.
Selain itu pemerintah juga terus membangun jaringan serat optik Palapa Ring supaya internet di Indonesia semakin merata. Hingga saat ini pembangunan Palapa Ring Paket Timur terus dikebut agar bisa segera digunakan. [NM/HBS]