spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Tecno Spark 20

ARTIKEL TERKAIT

Duh, 4 Dari 5 Orang Berpotensi Terkena Tipu Transaksi Online

Telko.id – Tren belanja online saat ini memang terus meningkat dan perilaku Fear of Missing Out (FOMO) juga ikut muncul. Hal ini disinyalir menjadi salah satu faktor penyebab semakin tingginya ancaman dan risiko penipuan online.

Fakta tersebut muncul melalui eksperimen sosial yang digagas Blibli melalui situs Vomoshop (https://www.vomoshop.com/) yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Asosiasi Ecommerce Indonesia-idEA, para pemilik merek, media massa dan komunitas.

Eksperimen sosial tersebut bertujuan mengukur potensi penipuan yang bisa dialami orang masyarakat Indonesia, sekaligus melakukan edukasi literasi berbelanja online yang aman lewat seruan #IngatVOMO, yang merupakan akronim dari Verifikasi, Observasi, Mudah Akses Info dan Ofisial rekening platform untuk transaksi online-nya.

Untuk mengetahui seberapa jauh literasi digital dan kesadaran diri pengguna dalam menjaga keamanan siber saat bertransaksi online, eksperimen sosial ini menyertakan rangkaian mulai iklan digitaldengan penawaran harga tidak masuk akal pada situs Vomoshop.com dan mengajak masyarakat untuk checkout dengan informasi transaksi ke rekening pribadi yang tidak resmi.

Baca juga : Blibli dan Meta, Hadirkan Iklan Meta di Bliklan

Adapun, mengingat tujuan eksperimen sosial ini adalah edukasi, situs pun dirancang sedemikian rupa untuk tidak meminta data pribadi pengunjung dan tanpa ada pembayaran yang dilakukan, dimana perjalanan pengunjung ketika checkout berakhir di lamanedukasi #IngatVOMO. 

Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan, lebih dari 63 ribu visitor merespon dengan mengakses situs. Sejumlah fakta menarik ditemukan, di antaranya warga Jakarta menjadi jawara korban FOMO dan perempuan menjadi yang paling FOMO kala belanja online.

Dari segi demografi usia, warga usia 25-34 tahun menjadi yang paling mudah terpancing mengunjungi situs, disusul warga usia 18-24 tahun.

Dihadapkan pada pilihan checkout produk yang diminati, 4 dari 5 warga ternyata memutuskan checkout belanja, membuktikan mayoritas warga masih rentan terjebak tipu tipu online akibat FOMO daripada #IngatVOMO.

Yang tak kalah menarik, hasil kolaborasi bersama sebuah akun Instagram bernama @ecommurz, biggest tech workers community mengungkap sebanyak 1 dari 2 follower yang terpapar konten yang dibagikan kemudian mengunjungi situs Vomoshop dan berujung pada segera checkout produk incaran.

Hal ini menunjukkan bahwa tipu tipu online dapat terjadi pada siapapun, termasuk mereka yang dipandang tech savvy. Lebih jauh lagi, temuan ini mengajak para influencer agar bertanggungjawab mengecek kebenaran konten yang dibagikan kepada pengikutnya.

Produk yang paling banyak membuat orang khilaf untuk segera checkout adalah barang-barang elektronik rumah tangga, diantaranya TV, vacuum cleaner dan hair dryer kekinian.

Disusul dengan produk gaming. Banting harga fantastis menjadi alasan utama warga tergiur untuk checkout, terlihat dari 2 dari 3 visitor tergiur checkout laptop gaming seharga Rp30 juta yang dibanting menjadi Rp8 juta rupiah.

Bahkan tingkat ke-FOMO-an warga melonjak nyaris 80% dengan tambahan info promo berlaku ‘cuma hari ini aja’ pada materi iklan.

Adapun, dari 7% visitor yang lebih berhati-hati mengungkap dua alasan utama mereka mantap tidak checkout, yakni tidak yakin produk yang ditawarkan orisinal dan tokonya dipandang tidak meyakinkan.

Melansir penilaian berdasarkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM), skor Indonesia pada tahun 2022 sebesar 64,48 dari skala 1-100. Angka tersebut dinilai masih perlu ditingkatkan dan terus menjadi isu nasional yang butuh perhatian dari berbagai pihak.

“Apa yang dilakukan oleh Blibli sejalan dengan upaya kami dalam memperkuat pilar-pilar literasi digital, yang salah satunya adalah digital safety. Upaya tersebut berguna meningkatkan kesadaran perlindungan dan keamanan data diri, sehingga masyarakat Indonesia bisa lebih cermat dan bijak dalam berbelanja online di era transformasi digital saat ini,” kata Septriana Tangkary, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemenkominfo RI.

Senada dengan itu,  Edit Prima, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata menyampaikan, bahwa pihaknya mengapresiasi social experiment yang diinisiasi Blibli dan berharap kampanye #IngatVOMO ini dan #JagaRuangSiber dari BSSN dapat kita gaungkan bersama ke depannya untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda untuk peduli dan bijak dalam menjaga keamanan data pribadi apalagi saat berbelanja online.

Indonesia sendiri menghadapi lonjakan kejahatan siber terlihat dari hampir 1,6 miliar traffic anomalies per Desember 2022 dengan potensi kerugian mencapai Rp 14,2 triliun.

Tentunya kejahatan siber ini perlu menjadi perhatian bersama dan perlu sinergi para pelaku industri dalam menangani dan meningkatkan edukasi publik terhadap bahayanya.

“Pasar digital Indonesia masih sangat membutuhkan edukasi untuk menjadi matang. Bagaimana bersikap bijak saat berbelanja secara daring, sekaligus mampu berpikir kritis ketika menemukan kejanggalan yang berpotensi menimbulkan kerugian,” ujar Bima Laga, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA).

Berdasarkan data simulasi Vomoshop, sebanyak 71% korban FOMO sudah mengetahui bahaya transaksi ke rekening pribadi namun tetap dilakukan.

Oleh karena itu, sebagai upaya menghentikan sekaligus menangkal risiko menjadi korban penipuan online yang dipicu FOMO, Blibli memiliki sejumlah langkah cerdas yang terangkum dalam kampanye #IngatVOMO, apa saja?

Verifikasi: memilih marketplace terkenal yang diunduh secara resmi melalui Google/App Store dan memiliki rating > 4.

Observasi: selalu baca deskripsi produk dengan detail, pastikan harga ditawarkan wajar, serta memiliki kebijakan purna jual yang jelas juga garansi retur.

Mudah Akses Info: memiliki layanan pelanggan 24/7, dengan kemudahan pemilihan serta lacak pengiriman dan terakhir.

Ofisial: transaksi pembayaran hanya dilakukan lewat platform, bukan rekening pribadi mitra seller.

“Dengan eksperimen sosial Perseroan di Vomoshop diharapkan literasi belanja online yang aman menjadi semakin baik dan juga memperkenalkan Blibli sebagai platform yang dapat memenuhi kebutuhan berbelanja online tanpa tipu tipu untuk masyarakat Indonesia,” kata Edward Kilian S., Chief of Marketing Officer, Blibli. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU